Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kanselir Jerman Olaf Scholz melontarkan komentar tentang pemilu Amerika Serikat, memuji Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai politikus yang “kompeten dan berpengalaman” dan berpotensi memenangkan pemilu pada November mendatang.
Scholz telah dengan gamblang mendukung Joe Biden untuk mencalonkan diri kembali sebagai presiden, sebelum Biden mengundurkan diri pada akhir pekan lalu dan segera mendukung Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat. Jika telah resmi menjadi kandiwdat nanti, Harris akan berkompetisi melawan mantan presiden Donald Trump.
Dalam konferensi pers tahunan musim panas pada Rabu, 24 Juli 2024, Scholz mengatakan kampanye pemilu di Amerika “tentu akan menarik” dengan susunan pemain dan konstelasi yang baru.
“Saya pikir sangat mungkin Kamala Harris akan memenangkan pemilu, tetapi pemilih Amerika yang akan memutuskan,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Scholz mengaku sudah beberapa kali bertemu Harris. “Ini adalah politikus yang kompeten dan berpengalaman yang tahu persis apa yang dia lakukan,” katanya. “Dia tahu apa yang dia inginkan dan apa yang bisa dia lakukan.”
Secara terpisah, Scholz membela kebijakan ekonomi pemerintahnya dan meyakinkan bahwa ia akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu federal tahun depan meskipun peringkat jajak pendapatnya buruk.
Ketika ditanya apakah ia mungkin mempertimbangkan untuk membatalkan pencalonannya kembali seperti Biden, ia berseloroh, “Terima kasih atas pertanyaan yang sangat baik dan bersahabat.”
“Dan tidak, SPD adalah partai yang sangat bersatu. Kami semua bertekad untuk bersama-sama menghadapi kampanye pemilu berikutnya dan menang. Dan saya akan mencalonkan diri sebagai rektor untuk menjadi kanselir lagi,” ucapnya.
Scholz, 66 tahun, mengalami penurunan popularitas secara pribadi dan bersama dengan koalisinya, sejak menjabat pada akhir 2021. Jajak pendapat kerap kali menunjukkan ia mengekor di belakang pemimpin oposisi konservatif.
Selama kepemimpinannya, Scholz telah menavigasi Jerman melawan serangkaian krisis besar, termasuk invasi Rusia ke Ukraina dan dampaknya yaitu masuknya lebih dari satu juta pengungsi ke negaranya. Invasi Rusia juga telah berimbas pada berakhirnya impor gas murah Rusia yang menjadi andalan perekonomian Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Biden Mundur, Ini Reaksi Warga Palestina terhadap Pemilihan Presiden AS
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini