Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Kembali Sakit, Raja Salman dari Arab Saudi Mengidap Infeksi Paru-paru

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami infeksi paru-paru dan menjalani tes medis pada Ahad malam

7 Oktober 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA--Raja Salman dari Arab Saudi mengalami infeksi paru-paru dan menjalani tes medis pada Ahad malam, kata Pengadilan Kerajaan dalam pembaruan terbaru tentang kesehatan sang raja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Raja Salman menjalani beberapa tes medis Minggu malam (waktu setempat), berdasarkan rekomendasi dari klinik kerajaan, karena infeksi paru-paru," kata pernyataan yang dimuat oleh Saudi Press Agency (SPA) seperti dilansir France24 pada Senin 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raja yang telah berusia 88 tahun itu naik takhta sejak 2015. Kendati demikian, putranya, Mohammed bin Salman (MBS), 39 tahun, diangkat menjadi putra mahkota pada 2017 dan bertindak sebagai penguasa sehari-hari.

Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah bertahun-tahun berusaha meredakan spekulasi tentang kesehatan Raja Salman.

Kesejahteraan Raja Arab Saudi jarang dibahas, tetapi Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada Mei bahwa ia menjalani program perawatan yang melibatkan antibiotik. Ini setelah Raja Salman dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes. Segera setelah itu diumumkan bahwa ia telah pulih.

Riwayat kesehatan Raja Salman terpantau pada bulan sebelumnya saat ia dirawat untuk pemeriksaan rutin dan keluar pada hari yang sama.

Sebelum itu, Raja Salman dilaporkan dirawat di rumah sakit pada Mei 2022, saat ia menjalani kolonoskopi dan tinggal selama lebih dari sepekan untuk tes lain dan beristirahat, SPA melaporkan pada saat itu.

Raja Salman juga dirawat di rumah sakit pada Maret 2022 untuk menjalani apa yang digambarkan oleh media pemerintah sebagai "tes medis yang berhasil" dan untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya.

Pada 2020 ia menjalani operasi untuk mengangkat kantong empedunya.

Tiga tahun sebelumnya, Riyadh menepis laporan dan spekulasi yang berkembang bahwa raja berencana untuk turun takhta demi Pangeran Mohammed bin Salman.

Sebelum menjadi Raja Arab Saudi, Raja Salman sempat menjabat sebagai gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai menteri pertahanan.

Pemerintahannya sebagai raja telah ditandai oleh reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius yang sebagian besar dikelola oleh putranya, yang mencoba memposisikan Arab Saudi untuk masa depan era pasca-minyak.

Pangeran MBS juga telah mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang menurut para analis telah membantunya mengonsolidasikan kekuasaan.

FRANCE24

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus