Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa proses pencarian 10 awak kapal Geumseong 135, termasuk dua ABK WNI, yang hilang di perairan Jeju, Korea Selatan, sejak 8 November lalu tetap dilanjutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul terus memonitor dan berkoordinasi dengan Korean Coast Guard (KCG) terkait kemajuan dalam proses pencarian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KCG masih terus melanjutkan operasi pencarian intensif meskipun telah melebihi batas 3x24 jam,” kata Judha, sebagaimana pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat 15 November 2024.
Sementara itu, Judha memastikan bahwa sembilan WNI yang berhasil diselamatkan telah diterbangkan ke Busan dan sudah berada di Tongyeong, tempat perusahaan kapal mereka berada.
“KBRI Seoul juga telah membantu pembuatan paspor baru dan memonitor pemeriksaan kesehatan,” kata Judha menambahkan.
Secara umum, para WNI tersebut dinyatakan dalam keadaan sehat dan saat ini sedang beristirahat untuk pemulihan kondisi fisik mereka setelah kecelakaan, katanya.
Selain itu, kesembilan WNI korban selamat memutuskan untuk meneruskan bekerja di Korea Selatan, ucap diplomat senior itu.
Kapal penangkap ikan berbendera Korea Selatan Geumseong 135 tenggelam di perairan Pulau Jeju, Korea Selatan, pada 8 November 2024 pukul 04.33 pagi waktu setempat. Kapal tersebut diawaki 27 orang ABK yang terdiri dari 16 WN Korea dan 11 WN Indonesia.
Menyusul operasi pencarian yang berlangsung di hari yang sama, ditemukan 15 awak kapal, termasuk dua ABK WN Korsel yang ditemukan dalam kondisi henti jantung dan kemudian meninggal dunia. Dua awak kapal WN Korsel lainnya ditemukan meninggal dalam dua hari pencarian selanjutnya.
Hingga saat ini, delapan ABK WN Korea dan dua ABK WNI masih belum ditemukan. Upaya saat ini difokuskan untuk mencari ABK yang masih hilang.
ANTARA