Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Lebanon pada Sabtu, 2 November 2024menyatakan akan membawa kasus penculikan seorang warganya oleh Israel ke Dewan Keamanan PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Jumat, 1 November 2024, seorang warga Lebanon diduga diculik dalam operasi angkatan laut Israel di Batroun, sekitar 30 kilometer utara Beirut. Pihak berwenang Lebanon mengungkap bahwa korban adalah kapten kapal dan membantah tuduhan bahwa dia merupakan komandan Hizbullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataan resminya, kantor Perdana Menteri Najib Mikati menyampaikan bahwa perdana menteri telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Abdullah Bouhabib untuk mengajukan pengaduan ke PBB mengenai insiden ini.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Mikati telah berkomunikasi dengan Panglima Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun untuk mendapatkan perkembangan terbaru mengenai penyelidikan yang tengah berlangsung. Selain itu, Mikati menghubungi komando misi perdamaian PBB (UNIFIL), yang mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengadakan penyelidikan dan bekerja sama dengan pihak angkatan darat terkait kasus tersebut.
Mikati menekankan perlunya mempercepat penyelidikan guna mengungkap detail insiden ini dan memastikan kejelasan situasi.
Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon sejak akhir September dengan dalih menargetkan Hizbullah, yang menjadi bagian dari konflik lintas batas sepanjang tahun ini yang dimulai dari serangan besar Israel di Jalur Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, sejak Oktober, hampir 2.900 orang telah tewas dan lebih dari 13.000 lainnya terluka dalam serangan Israel. Pada 1 Oktober, Israel memperluas konflik ini dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan yang serupa dengan serangan di Gaza.
AA.COM
Pilihan editor: PBB: Penderitaan Warga Sipil Lebanon Makin Hari Makin Mengkhawatirkan