Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin, 4 Januari 2020 menawarkan suaka politik kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Sikap Lopez Obrador itu bisa memantik kemarahan Amerika Serikat yang sedang mengupayakan agar Assange di ekstradisi ke Negara Abang Sam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Assange adalah seorang wartawan dan berhak mendapatkan sebuah kesempatan. Kami akan memberikannya perlindungan,” kata Lopez Obrador.
Lopez Obrador Calon Presiden Meksiko Yang Anti-Trump
Sebelumnya pada Senin, 3 Januari 2020, seorang hakim di Inggris memutuskan menolak permintaan mengekstradisi Assange ke Amerika Serikat. Presiden Lopez Obrador mengatakan dia ingin Menteri Luar Negeri Meksiko bertanya kepada Inggris apakah mungkin membebaskan Assange sehingga Meksiko bisa menawarkannya suaka politik.
Otoritas Amerika Serikat menuding Assange telah melakukan penyerangan saat pemerintahan mantan Presiden Barack Obama. Assange melalui WikiLeaks di tuduh telah mempublikasi dokumen rahasia militer Amerika Serikat dan kabel – kabel diplomatik, di mana tindakan Assange ini bisa mengancam nyawa.
Kendati Pemerintahan Obama memilih untuk tidak menuntut Assange, namun tindakan Presiden Lopez Obrador telah menuai kritik karena dianggap sebagai sikap yang tidak diplomatis mengingat Joe Biden akan segera naik jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat. Biden adalah mantan Wakil Presiden pada era Obama.
“Lopez Obrador tampaknya sedang melakukan sebuah usaha untuk mencederai hubungannya dengan Amerika Serikat saat Joe Biden bersiap naik jabatan,” kata Mark Feierstein, mantan pejabat era Obama.
Kritikan itu dijawab oleh Lopez Obrador dengan mengatakan dia ingin memiliki hubungan yang bagus dengan Biden.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-wikileaks-assange-mexico/mexican-president-offers-assange-asylum-after-u-s-extradition-bid-thwarted-idUSKBN2991RW?il=0