Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Presiden Joe Biden menyalahkan kelompok lobi senjata api atas penembakan massal di Texas.
Cacar monyet ditemukan di 19 negara non-endemis dan Amerika Serikat menyiapkan vaksin cacar.
Pemilihan Tajuddin Abdul Rahman sebagai duta besar baru untuk Indonesia memicu kontroversi.
AMERIKA SERIKAT
Biden Salahkan Lobi Senjata Api atas Penembakan Massal
PRESIDEN Joe Biden memerintahkan Gedung Putih dan kantor pemerintah lain mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati anak-anak korban penembakan massal di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Selasa, 24 Mei lalu. Sebanyak 21 pelajar berusia 7-9 tahun tewas ditembak oleh seorang remaja 18 tahun. Menurut Biden, dalam 10 tahun terakhir, 900 insiden penembakan terjadi di sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berapa banyak anak kecil yang menyaksikan apa yang terjadi—melihat teman-teman mereka mati, seolah-olah mereka berada di medan perang. Demi Tuhan, mereka akan hidup dengan pengalaman itu seumur hidup,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biden mengecam kelompok lobi senjata api yang selama ini selalu membendung upaya pemerintah untuk mengendalikan senjata. Menurut dia, ketika dulu undang-undang pengendalian perdagangan senjata serbu berlaku, jumlah kasus penembakan turun. Tapi, ketika aturan itu kedaluwarsa, insiden penembakan massal meningkat tiga kali lipat. “Saya muak dan lelah karenanya. Kita harus bertindak.”
REPUBLIK CEK
Cacar Monyet Merebak di 19 Negara
OTORITAS kesehatan di Uni Emirat Arab dan Republik Cek mendeteksi kasus pertama virus cacar monyet di negara mereka pada Selasa, 24 Mei lalu. Di Emirat, penyakit ini ditemukan pada seorang perempuan yang melancong ke Afrika Barat dan di Republik Cek ditemukan pada seorang perempuan yang kembali dari sebuah festival di Belgia. Temuan ini menambah total jumlah kasus mencapai sekitar 170 di 19 negara, termasuk Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Tak ada laporan pasien yang meninggal.
Partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta bulan sabit. Cynthia S. Goldsmith, Russell Regnery/CDC/Handout via REUTERS
“Yang kita ketahui dari virus ini dan cara penularannya adalah bahwa wabah ini masih bisa dibendung,” kata Rosamund Lewis, kepala tim cacar pada Program Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam pernyataannya, Selasa, 24 Mei lalu.
Amerika menemukan tujuh kasus dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyiapkan lebih dari seribu dosis vaksin cacar untuk digunakan pada mereka yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. “Obat-obatan yang telah disetujui untuk cacar belum disetujui untuk cacar monyet. Tapi ada data yang sangat baik dalam pengajuan lisensi obat-obatan saat mereka telah diuji terhadap penyakit cacar monyet pada monyet dan itu bekerja dengan sangat baik,” ujar Grant McFadden, Direktur Biodesign Center for Immunotherapy, Vaccines and Virotherapy di Arizona State University, Amerika Serikat, kepada NBC.
MALAYSIA
Tajuddin Jadi Duta Besar Indonesia
DATUK Seri Tajuddin Abdul Rahman memastikan dirinya telah ditunjuk sebagai duta besar baru untuk Indonesia, menggantikan Zainal Abidin Bakar yang pensiun pada 4 April lalu. “Soal misi di sana sebenarnya banyak yang ada di pikiran saya, tapi belum bisa dibocorkan sekarang. Tunggu sampai saya ke sana (Indonesia), nanti saya akan bicara,” kata anggota parlemen dari Pasir Salak, Perak, itu kepada Utusan Malaysia.
Penunjukan tersebut telah menuai kritik dari beberapa anggota parlemen dan kelompok masyarakat yang mempertanyakan pemilihan seorang politikus untuk posisi penting seperti diplomat karier di Kementerian Luar Negeri. Pengawas pemilihan umum Bersih 2.0 mempertanyakan bagaimana Tajuddin dapat melayani konstituennya di Pasir Salak secara efektif bila dia harus berada di luar negeri untuk jabatan baru tersebut.
Politikus 74 tahun itu dikenal kontroversial karena cara bicaranya yang tanpa tedeng aling-aling. Pada 1995, Tajuddin dipecat oleh Dewan Tertinggi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) karena terlibat politik uang sebesar 6 juta ringgit untuk jabatan kepala divisi Pasir Salak. Tiga tahun kemudian dia diterima lagi di UMNO dan terpilih sebagai Wakil Kepala UMNO Pasir Salak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo