Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Senator Demokrat Sebut Elon Musk Telepon Rusia Berbahaya, Minta Diselidiki

Elon Musk dan pejabat Rusia dikabarkan saling berteleponan. Senator Partai Demokrat meminta kasus itu diselidiki.

16 November 2024 | 16.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua senator dari Partai Demokrat meminta dilakukannya penyelidikan atas panggilan telepon yang dilakukan oleh Elon Musk denngan pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin. Mereka berdalih bahwa panggilan telepon itu berbahaya bagi keamanan nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir dari Reuters, panggilan telepon itu berbahaya karena Elon Musk mengawasi kontrak senilai miliaran dolar di Pentagon dan komunitas intelijen sebagai CEO perusahaan kedirgantaraan SpaceX. Senator Jeanne Shaheen, anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri, dan ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat Jack Reed mengatakan kepada Jaksa Agung AS Merrick Garland dan inspektur jenderal Pentagon bahwa keterlibatan Musk dalam program SpaceX tersebut harus diselidiki. Ia juga meminta kemungkinan pencekalan dan pengucilan terhadap Elon Musk. Pencekalan mengacu pada pengecualian dari kontrak dan hak istimewa tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hubungan antara musuh bebuyutan AS yang terkenal dan Elon Musk, penerima miliaran dolar dana pemerintah AS, menimbulkan pertanyaan serius mengenai keandalan Musk sebagai kontraktor pemerintah dan pemegang izin," kata para anggota parlemen dalam surat bersama tertanggal Jumat, 15 November 2024.

Beberapa anggota parlemen Demokrat telah secara terbuka menyerukan penyelidikan terhadap komunikasi Elon Musk dengan Moskow sejak laporan Wall Street Journal bulan lalu tentang dugaan kontak tersebut. 

Seruan Shaheen dan Reed untuk penyelidikan federal merupakan upaya yang sia-sia. Sebabnya Elon Musk kini ditunjuk sebagai pejabat oleh Donald Trump yang Kembali menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Elon Musk akan menjadi wakil kepala Departemen Efisiensi Pemerintah presiden terpilih yang akan datang.

SpaceX, Musk, dan Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pentagon dan Departemen Kehakiman tidak segera menanggapi permintaan serupa.

Laporan tentang kontak Musk dengan pejabat Rusia muncul pada tahun 2022, ketika ilmuwan politik Ian Bremmer, presiden firma konsultan Eurasia Group, mengatakan bahwa Musk memberi tahu dia bahwa dia telah berbicara dengan Putin tentang perang Ukraina dan garis merah Rusia untuk menggunakan senjata nuklir. Musk membantah klaim Bremmer dan mengatakan bahwa dia baru berbicara dengan Putin 18 bulan sebelumnya, tentang luar angkasa.

Bulan lalu, Wall Street Journal melaporkan Musk telah melakukan beberapa percakapan dengan pejabat Rusia termasuk Putin dan wakil kepala staf pertamanya Sergei Kiriyenko. Media itu mengutip pejabat AS, Eropa, dan Rusia yang tidak disebutkan namanya.

Shaheen dan Reed mengatakan dalam surat itu bahwa laporan soal Elon Musk telah berbicara dengan Kiriyenko amat memprihatinkan. Ia didakwa tahun ini bersama pejabat Rusia lainnya oleh Departemen Kehakiman AS karena mempelopori kampanye propaganda bertenaga AI di platform media sosial Musk, X, dan situs lainnya untuk mempromosikan kepentingan Rusia dan memengaruhi pemilih menjelang pemilihan presiden AS.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus