Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sejumlah tokoh pers Malaysia mendeklarasikan perang melawan hoaks. Seruan ini disampaikan dalam Peringatan Hari Wartawan Nasional (HAWANA) yang digelar di Melaka, Malaysia, Ahad, 30 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampanye mendorong seluruh wartawan di negeri jiran itu melawan berita bohong, termaktub dalam lima butir Deklarasi Melaka 2022, yang dibacakan di depan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain perang membasmi hoaks, empat pernyataan lain adalah kewartawanan dipelihara dan diakui sebagai institusi negara, menghormati hak wartawan menjalankan tugas, dan menjunjung undang-undang dan prinsip rukun negara.
Merespons deklarasi tersebut Ismail Sabri mengatakan deklarasi tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan kelompok wartawan dalam membantu memperkukuhkan hubungan Keluarga Malaysia serta menjaga keharmonian negara melalui profesionalisme kewartawanan itu sendiri.
"Saya menyambut baik Deklarasi Melaka dan berharap semua wartawan dapat terus mendukung prinsip dan tanggungjawab yang berkaitan dengan etika dan profesionalisme bidang kewartawanan," katanya.
Dia menegaskan bahwa profesi kewartawanan harus tetap bebas dan berfungsi tanpa gangguan dan campur tangan pihak lain bagi menjamin kebebasan bersuara di Malaysia
Menurut Sabri, pemerintah tidak pernah menghalangi media menyiarkan laporan berita yang adakalanya dijadikan panduan pihak berwajib untuk mengambil tindakan susulan seperti bertindak menyalurkan bantuan untuk kesejahteraan warga.
"Pemerintah senantiasa mendengar dan prihatin terhadap laporan yang disampaikan media," katanya.
Dia juga meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintah senantiasa memberi kerja sama kepada media dalam membantu memudahkan penyaluran informasi yang seimbang, tepat, sahih dan memuaskan hati seluruh rakyat.
Pemerintah, kata Sabri, menjamin bahwa tidak ada yang hendak disembunyikan oleh pemerintah dalam penyaluran informasi demi kepentingan rakyat dan pembangunan negara.
"Menjadi harapan pemerintah agar golongan wartawan terus menyiarkan laporan yang adil dan proaktif dalam mengeluarkan usulan bagi penyelesaian kepada sesuatu isu yang dimunculkan," katanya.
HAWANA yang digelar tahun ini merupakan HAWANA kedua setelah yang pertama diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 2018 lalu di era pemerintahan Perdana Menteri Mohammad Najib Tun Razak.
Sedangkan Delegasi Indonesia dipimpin oleh Presiden Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) di Indonesia, Asro Kamal Rokan, yang juga mantan Pemimpin Umum LKBN Antara.
Setri Yasra (Melaka)