Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Utara mengalami banjir rob pada hari ini, Jumat, 15 November 2024. Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan banjir pesisir itu melanda Jalan Marunda Pulo, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Banjir di RT 01, 02, dan 03, yang termasuk dalam RW 07, memiliki ketinggian air kurang lebih 10-15 sentimeter,” kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, banjir rob itu terpantau pada pukul 09.45 WIB tadi, dengan situasi jalan yang masih bisa dilintasi. Petugas dari BPBD langsung meninjau ketiga RT usai menerima kabar dari masyarakat setempat. Hasilnya, masyarakat dipastikan masih bisa beraktivitas seperti biasa.
“(Tim BPBD) bersiaga di titik rawan banjir rob,” tutur Isnawa.
Isnawa menyebut banjir rob di pesisir utara Jakarta dipicu oleh fenomena supermoon yang meningkatkan ketinggian pasang air laut. Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok juga sudah menerbitkan peringatan dini banjir pesisir yang berlaku pada 14 - 21 November 2024.
Sejumlah wilayah yang kemungkinan dilanda banjir pesisir adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, hingga Muara Angke. “Diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” ujar Isnawa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan supermoon akan terjadi pada 16 November 2024. Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, mengatakan wilayah yang berpotensi terkena banjir rob adalah pesisir Kepulauan Riau, pesisir Sumatera Barat, pesisir Lampung, pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Nusa Tenggara Timur, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Timur, dan pesisir Papua.
Banjir rob bisa berdampak terhadap masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat kapal, aktivitas di pemukiman, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Eko pada 13 November 2024.