Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik menggetarkan wilayah Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Jumat sore, 15 November 2024. Gempa berkekuatan Magnitudo 3,3 itu dicatat Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terjadi tepatnya pada pukul 15.38 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil analisa BMKG, sumber gempa berada pada titik koordinat 6,78 derajat Lintang Selatan dan 107,28 derajat Bujur Timur. “Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 kilometer arah timur laut dari pusat Kabupaten Cianjur,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto lewat keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat gempa itu berkedalaman dangkal yaitu 4 kilometer. Adapun pemicunya adalah aktivitas sesar aktif. Guncangan gempa ini dirasakan di wilayah Cipatat, Cirata, Cipeundeuy, Rajamandala, Cipeuyem dan Cikalong Wetan pada skala intensitas II-III MMI.
Pada skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Gempa juga bisa dirasakan nyata di dalam rumah seakan-akan ada truk yang berlalu.
Sebelumnya, pada tengah hari tadi, tepatnya pukul 12.38 WIB, gempa tektonik bermagnitudo 3,9 mengguncang wilayah tetangga Cianjur yaitu daerah Sukabumi dan sekitarnya. Pusat gempa ini berada di laut pada jarak 83 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Sukabumi.
Gempa dari Laut Selatan atau Samudra Indonesia itu tergolong dangkal dengan kedalaman 16 kilometer. Gempa akibat aktivitas sesar di dasar laut tersebut menggetarkan wilayah Cibeber (Cianjur) dan Jampang Kulon (Sukabumi) pada skala intensitas III MMI.
BMKG telah mencatat empat gempa yang bisa dirasakan guncangannya sepanjang hari ini. Selain dua yang menggetarkan Cianjur dan Sukabumi, dua lainnya terjadi pada dinihari yakni M4,8 dan M5,3 di Enggano, Bengkulu, dan Tanggamus, Lampung. Masing-masing dicatat BMKG pada pukul 01.40 WIB dan 02.08 WIB.
Gempa di Enggano menimbulkan guncangan hingga skala III-IV MMI atau bisa dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah jika gempa itu terjadi siang hari. Pintu dan jendela bisa dibuat berderit oleh intensitas gempa IV MMI.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut pusat gempa itu berada di laut, zona megathrust, 25 kilometer barat laut Enggano, kedalaman 42 kilometer. "Gempa akibat aktivitas subduksi lempeng," katanya.
Gempa di Tanggamus, menurut BMKG, menyebabkan guncangan yang dirasakan pada skala II-III MMI. BMKG telah mencatat sebelumnya serangkaian gempa lemah di Tanggamus yang berasal dari laut. Pusat gempa kali ini juga berpusat di laut, 102 kilometer barat daya Tanggamus, kedalaman 74 kilometer.