Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Yinxing Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah, Waspadai Banjir Rob

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Yinxing akan melemah dalam 24 jam ke depan namun masih dalam kategori 3.

7 November 2024 | 10.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis, 7 November 2024, memantau Siklon Tropis Yinxing di Laut Filipina sebelah timur Pulau Luzon, tepatnya di sekitar 18.2°LU - 124.1°BT atau sekitar 1.660 km sebelah utara Tahuna, dengan kecepatan angin maksimum 85 knot (155 km/jam) dan tekanan udara minimum 955 hPa bergerak ke arah Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Yinxing akan melemah dalam 24 jam ke depan namun masih dalam kategori 3. Siklon Tropis Yinxing bergerak ke arah barat menuju perairan Laut Filipina sebelah utara Pulau Luzon, Filipina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siklon Tropis Yinxing berdampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dampak lainnya adalah gelombang laut tinggi 1,25 – 2,5 meter (Moderate Sea) di perairan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Siklon Yinxing menginduksi kecepatan angin atau low level jet di Laut Filipina.  Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Andaman, di Samudra Hindia barat Lampung, di Laut Natuna Utara, dan di Samudra Pasifik utara Papua yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi memanjang dari perairan barat Sumatera Barat hingga Bengkulu, Bengkulu hingga perairan Barat Lampung.

Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi lainnya memanjang dari pesisir utara Jawa Timur hingga Jawa Tengah, pesisir tenggara Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah,  Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, hingga Sulawesi Tengah, Papua Barat hingga pesisir barat Papua Barat, Laut Seram hingga pesisir selatan Maluku.

Sementara daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Laut Andaman, di perairan barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Bengkulu, Laut Natuna Utara, Laut Sulu, Laut Bali, dan Laut Banda.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah siklonik, dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi tersebut,” ujar prakirawan BMKG Sekar Anggraeni.

Angin permukaan di wilayah Indonesia umumnya didominasi oleh angin yang bertiup dari timur dan timur laut dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 40 km per jam.  Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 33 derajat Celcius dengan kelembapan berkisar antara 51 hingga 100 persen.

“Waspadai potensi banjir rob di pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Kalimantan Barat, dan pesisir Kalimantan Timur,” ujar Sekar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus