Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Share of Awareness
|
||
Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmoko | ||
54% | ||
Hadi Prabowo- Don Murdono | ||
32% | ||
Bibit Waluyo- Sudijono | ||
14% | ||
Share of Citizens
|
|||
Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmoko | |||
54% | |||
Hadi Prabowo- Don Murdono | |||
32% | |||
Bibit Waluyo- Sudijono | |||
14% | |||
Awal Maret lalu, genderang perang politik untuk pemilihan Gubernur Jawa Tengah resmi ditabuh. Partai-partai politik melebur menjadi tiga kubu besar dengan jago masing-masing. Kubu pertama, Partai Demokrat-Golkar-Partai Amanat Nasional, pagi-pagi mengusung sang inkumben Bibit Waluyo, yang menggandeng Rektor Universitas Negeri Semarang Sudijono. Kubu kedua, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang punya kursi mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah. Mereka menjagokan politikus Senayan, Ganjar Pranowo. Kubu terakhir muncul karena kecewa tak dicalonkan PDIP. Sekretaris Daerah Jawa Tengah Hadi Prabowo merangkul enam partai, termasuk Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Survei PoliticaWave sepanjang dua pekan terakhir menemukan bahwa belum ada pasangan yang bisa dipastikan menang. Dari jumlah percakapan dan unique users, terlihat Ganjar Pranowo unggul cukup jauh daripada kandidat lain. Sedangkan dari persepsi atau sentimen netizen, malah Bibit Waluyo yang unggul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kartun kutipan-dan-album event etalase Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |