Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

PPI Dunia Serukan RUU Perlindungan Pelajar hingga Transformasi Digital

Deklarasi Budapest menekankan komitmen PPI Dunia dalam mendukung demokrasi, penegakan hukum, pelestarian budaya, dan pendidikan berkualitas.

18 September 2024 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Info Event - Simposium Internasional XVI Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia tahun 2024 berlangsung dengan megah di Budapest, Hongaria, mengumpulkan delegasi pelajar Indonesia dari berbagai negara. Acara dibuka secara khidmat dengan lantunan Indonesia Raya dan Mars PPI Dunia, menciptakan suasana penuh semangat kebangsaan. Kemeriahan semakin terasa dengan penampilan Tari Condong Keraton, sebuah tarian tradisional Bali, yang membawa keindahan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamzah Assuudy Lubis, Koordinator PPI Dunia, dalam sambutannya menekankan pentingnya PPI Dunia sebagai platform untuk mencetak generasi unggul yang berperan sebagai mitra strategis pemerintah. Ia menegaskan bahwa pelajar Indonesia di luar negeri memiliki tanggung jawab besar dalam membangun masa depan bangsa. "Simposium ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pelajar dan pemimpin bangsa, menuju Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global," ujar Hamzah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jenderal (Purn) TNI Moeldoko, yang secara simbolis membuka acara dengan memukul gong, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan generasi muda. "Generasi muda Indonesia adalah aset terbesar dalam membawa bangsa ke panggung global," tegasnya. Kolaborasi erat antara pemerintah dan pemuda, lanjutnya, adalah kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Rangkaian simposium diisi dengan berbagai talkshow yang menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka. Diskusi pertama mengenai transformasi ekonomi menekankan pentingnya sektor keuangan dan peran diaspora dalam mendukung pembangunan Indonesia. Sesi selanjutnya, yang membahas pengembangan sumber daya manusia unggul, menyoroti perlunya pendidikan karakter dan nasionalisme dalam mencetak generasi penerus bangsa.

Talkshow lainnya mengangkat isu penting seperti pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, digitalisasi, hingga sinergi pemuda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Semua diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga memberikan gambaran tentang arah pembangunan nasional yang diharapkan dapat melibatkan kontribusi nyata dari para pelajar.

Puncak acara simposium ini adalah pembacaan Deklarasi Budapest yang disampaikan oleh Hamzah Assuudy Lubis. Deklarasi tersebut menekankan komitmen PPI Dunia dalam mendukung demokrasi, penegakan hukum, pelestarian budaya, dan pendidikan berkualitas. Tak hanya itu, deklarasi ini juga menyerukan perlindungan terhadap pelajar diaspora serta advokasi perdamaian Palestina.

Di hari yang sama, kongres internasional PPI Dunia menghasilkan pemilihan Adhie Marhadi sebagai Koordinator PPI Dunia untuk periode 2024-2025. Adhie menyatakan komitmennya untuk melanjutkan visi besar PPI Dunia dalam mendukung pemerintah dan memperjuangkan hak-hak pelajar Indonesia di luar negeri. (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus