Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ramadhan

5 Efek Buruk Makan Gorengan Berlebihan Saat Buka Puasa

Bagi Anda yang suka mengonsumsi gorengan saat buka puasa, sebaiknya ketahui beberapa efek makan gorengan berlebihan berikut ini.

13 Maret 2024 | 15.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berbuka puasa, banyak orang yang akan memilih gorengan sebagai takjil atau makanan pembukanya. Hal ini karena gorengan memiliki cita rasa yang gurih dan renyah serta murah dan mudah untuk dijumpai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ternyata mengonsumsi gorengan secara berlebihan saat berbuka puasa tidaklah baik untuk kesehatan. Pasalnya, gorengan mengandung banyak lemak trans dan lemak jenuh dari minyak yang digunakan untuk menggorengnya. Ini dapat memicu gangguan pencernaan, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari laman fk.ui.ac.id, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Ari Fahrial Syam mengatakan gorengan boleh dimakan saat berbuka puasa, namun porsi santapannya harus diperhatikan.

“Gorengan tetap harus hati-hati, tidak saat berbuka langsung, arena tenggorokan kita masih butuh hidrasi, gorengan tetap tidak boleh berlebihan, habis buka baiknya minum yang manis-manis terlebih dahulu,” ucap Ari, dikutip Tempo Selasa, 12 Maret 2024.

Lantas, apa efek makan gorengan berlebihan saat buka puasa? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Efek Makan Gorengan Berlebihan

Makan gorengan saat berbuka puasa diperbolehkan, dengan catatan harus diperhatikan porsinya. Hal ini karena berkaitan dengan lemak dalam minyak yang terkandung dalam gorengan dapat membuat lambung bekerja dengan keras untuk mencernanya. Berikut beberapa efek makan gorengan berlebih saat buka puasa:

1. Lemak Cenderung Sulit Dicerna

Melalui proses digoreng, kudapan yang satu ini mengandung banyak lemak dari minyak yang digunakan dalam proses pembuatannya. 

Kandungan lemak ini cenderung sulit dicerna oleh tubuh. Ini akan membuat lambung bekerja keras dan tubuh lebih lama mencernanya. Akibatnya, dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi yang lain.

2. Lemak Trans Meningkatkan Kolesterol Jahat

Gorengan biasanya dimasak dalam minyak bersuhu tinggi. Hal itu membuat gorengan kemungkinan akan mengandung lemak trans, yang merupakan lemak tak jenuh yang buruk bagi kesehatan. 

Konsumsi banyak makanan yang mengandung lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Menurut penelitian yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition pada 1997, lemak trans bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit. Mulai dari jantung, kanker, dan lain sebagainya.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti Harvard School of Public Health pada 2014 ditemukan, konsumsi gorengan yang sering dan berlebihan secara signifikan akan meningkatkan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Hal ini berdasarkan penelitian pada lebih dari 100 ribu pria dan wanita selama 25 tahun. Hasilnya, peserta yang makan gorengan antara empat sampai enam kali per minggu, mempunyai peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 39 persen. 

Sedangkan, peserta yang mengonsumsi gorengan tujuh kali atau lebih per minggu, risiko peningkatannya menjadi 55 persen.

4. Kalori Tinggi Dapat Memicu Kegemukan

Makanan yang digoreng memiliki lebih banyak kandungan kalori. Oleh karena itu, makan gorengan secara berlebihan saat buka puasa akan meningkatkan asupan kalori dalam tubuh. 

Hal ini membuat risiko peningkatan berat badan menjadi lebih tinggi. Belum lagi kandungan lemak trans yang juga dapat meningkatkan risikonya. 

Pada akhirnya, bukan tidak mungkin kebiasaan mengonsumsi gorengan akan memicu kegemukan hingga menyebabkan obesitas.

5. Potensi Mengandung Akrilamida Penyebab Kanker

Efek makan gorengan berlebihan saat puasa yang selanjutnya adalah gorengan yang berpotensi mengandung akrilamida penyebab kanker. Akrilamida merupakan zat beracun yang terbentuk dalam makanan akibat memasak di suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.

Terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino, makanan bertepung memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi dibanding makanan lain. Oleh karena itu, konsentrasi akrilamida dalam tubuh yang tinggi bisa menjadi penyebab berbagai jenis kanker.

Selain itu, mengonsumsi gorengan secara berlebihan juga akan memperlambat pengosongan tubuh. Akibatnya, makanan akan dicerna lebih lama sehingga bisa menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.

RADEN PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus