Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Carolyn Bertozzi, Morten Meldal, dan Barry Sharpless berhasil meraih hadiah Nobel Kimia 2022 yang diberikan oleh Royal Swedish Academy of Sciences pada Rabu, 5 Oktober 2022. Ketiganya diganjar hadiah total 10 juta krona Swedia atau sekitar Rp 13,9 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para Ilmuwan tersebut menemukan reaksi yang memungkinkan molekul bersatu untuk menciptakan senyawa yang diinginkan dan yang menawarkan pengetahuan tentang biologi sel. Teknologi yang dikenal sebagai click chemistry atau kimia klik dan kimia bioorthogonal sekarang digunakan secara global untuk mengeksplorasi sel dan melacak proses biologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, badan pemberi hadiah Nobel mengatakan, "Menggunakan reaksi bioorthogonal, para peneliti telah meningkatkan penargetan obat-obatan kanker, yang sekarang sedang diuji dalam uji klinis," kata badan tersebut.
Bertozzi tidak menyangka bahwa ia berhasil mendapatkan penghargaan nobel tersebut. "Saya benar-benar tercengang, saya duduk di sini dan saya hampir tidak bisa bernapas," kata Bertozzi dari California setelah panitia menghubunginya melalui telepon.
Bertozzi dan timnya berhasil memvisualisasikan dan memahami struktur permukaan sel yang dikenal sebagai glycans. Keberhasilan ini kemudian mengarah ke ide baru dalam terapi kekebalan kanker.
Tom Brown, Profesor Kimia Asam Nukleat, Departemen Kimia dan Onkologi, Universitas Oxford menjelaskan bahwa konsep click chemistry, awalnya dipelopori oleh Barry Sharpless 20 tahun lalu dibantu oleh rekan-rekannya Valeri Fokin dan M.G. Finn, yang saat ini telah transformatif di banyak bidang kimia, ilmu material, biologi dan kedokteran dan telah memunculkan bahan-bahan baru yang memiliki banyak kegunaan.
Tom juga menerangkan bahwa reaksi klik dapat dilihat sebagai molekul superglue atau lego molekuler untuk menyatukan molekul. Itu ditemukan secara bersamaan oleh Sharpless dan Meldal.
Kimia klik yang ibaratnya permainan lego adalah reaksi kimia yang elegan dan efisien yang kini digunakan secara luas di antaranya dalam pengembangan obat-obatan untuk pemetaan DNA dan membuat material yang lebih sesuai dengan yang diinginkan.
Reaksi tersebut sangat efisien, karena tersusun ortogonal untuk sebagian besar reaksi kimia lainnya, dan dapat dilakukan di sebagian besar media termasuk air. Sifat-sifat ini, terutama fakta bahwa ia tidak terlihat oleh kelompok fungsional lain dan molekul, membuatnya sangat fleksibel dan dapat diterapkan secara luas.
“Aplikasinya hampir tidak ada habisnya,” ucap Tom dikutip dari Chemistry World.
Karya luar biasa dari Carolyn Bertozzi telah memunculkan jenis reaksi klik baru yang tidak memerlukan katalisis tembaga, yang disebut kimia klik Bioorthogonal. Lebih dari itu, karya Bertozzi memungkinkan reaksi klik dilakukan dalam sistem kehidupan.
Ini memungkinkan visualisasi molekul dalam sel dan organisme hidup, studi tentang proses penyakit, dan pengembangan obat baru termasuk peningkatan dalam pengiriman obat. Ini telah sangat digunakan untuk efek yang besar dalam studi glycans (polisakarida) yang memainkan peran utama dalam semua fungsi penting dari tubuh manusia, termasuk sistem kekebalan tubuh.
Reuters | Chemistry World
Zahrani Jati Hidayah
Baca juga: 3 Ilmuwan Kuantum Raih Penghargaan Nobel Fisika 2022
Baca juga: Mengenal Fabrican, Teknologi di Balik Gaun Semprot Bella Hadid yang Fenomenal