Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabel bawah laut atau yang juga sering disebut sebagai jalan tol bagi internet di dunia merupakan kabel kabel yang digunakan terutama untuk tujuan komunikasi karena dapat mengirimkan sinyal secara instan. Benda ini memiliki kegunaan mengantar apapun yang dilakukan manusia melaui smartphone.
Saat ini kabel bawah laut sudah menggunakan fiber optic untuk membawa data digital mulai dari email, lagu yang sedang diunduh, video YouTube yang sedang ditonton, dan sebagainya. Sebelum berkembang pesat seperti sekarang ini, kabel bawah laut bertujuan untuk mengirim pesan telegraf, kemudian berkembang untuk menerima panggilan melalui telepon.
Kabel bawah laut saat ini sudah menggunakan teknologi serat optik. Sehingga, transmisi data dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat melalui serat kaca tipis ke reseptor di ujung kabel lainnya. Kabel ini memiliki bentuk selebar selang untuk menyiram tanama dan memiliki filamen yang membawa sinyal cahaya pada kabel itu juga sangat tipis, diameternya seukuran rambut manusia.
Berdasarkan data dari TeleGeography pada 2020 lalu, ada sekitar 406 kabel bawah tanah yang melintas di seluruh penjuru dunia, dengan panjang sekitar 1,2 juta km. Untuk Penempatannya, jika berada dilautan, kabel ini akan diletakkan begitu saja di dasar laut. Namun, untuk kabel yang terdapat di daerah pantai dikubur di bawah dasar laut untuk memberi perlindungan.
Terkait bahan yang digunakan untuk melindungi kabel-kabel tersebut, serat optic tersebut dilindungi dengan lapisan isolasi dan pelindung. Agar kabel yang diletakkan lebih dekat ke pantai menggunakan lapisan pelindung ekstra untuk meningkatkan perlindungan.
Kabel jaringan bawah laut ini melintasi daerah Asia hingga Amerika, oleh sebab itu, kabel ini juga disebut dengan Asia-America Gateway atau AAG. Kabel bawah laut AAG sendiri, yang panjangnya mencapai 20.000 km, memiliki sejumlah landing points yang berada di luar wilayah Indonesia dan memiliki kapasitas transmisi data maksimum hingga 1,92 TB per detik.
Di Indonesia sendiri, operator telokomunikasi menggunakan kabel bawah laut sejak 1990-an untuk menghubungkan pulau-pulau yang terdapat di Nusantara.
GERIN RIO PRANATA
Baca juga: Facebook Mau Bangun Kabel Bawah Laut untuk Hubungkan Indonesia dengan Amerika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini