Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi yang cepat memudahkan masyarakat mengakses informasi, tapi juga menimbulkan tantangan dalam menghadapi misinformasi. Menyikapi hal ini, TikTok Indonesia mengambil langkah dengan gerakan #SalingJaga dan penguatan Panduan Komunitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Communications Director TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menjaga keamanan digital. “TikTok terus berupaya menyediakan ruang ekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas. Namun, mengatasi potensi bahaya yang terus berkembang setiap harinya merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kerja sama banyak pihak,” kata Anggini dalam acara diskusi bersama TikTok di Artotel Thamrin, Jakarta, Kamis, 7 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui gerakan #SalingJaga yang diluncurkan sejak akhir 2023, TikTok mendorong pengguna berpikir kritis agar terhindar dari hoaks. “Sebenarnya gerakan saling jaga ini bukan sesuatu yang baru. Saat akhir 2023, kami mulai aktif mengedukasi bagaimana caranya supaya kita bisa sama-sama lebih aman di TikTok,” tuturnya.
TikTok juga berupaya melindungi penggunanya dengan menyediakan fitur keamanan dan sumber daya edukasi. “Kami di TikTok menganggap peran kami untuk menjaga keamanan sangat serius. Jadi ada mulai dari fitur yang ada di dalam aplikasi, kebijakan, kolaborasi, kemudian dari penegakannya juga ada,” ucap Anggini.
Fitur-fitur tersebut, terdiri dari pelabelan akun dan konten dengan tanda centang terverifikasi dan label AI otomatis, tag peringatan untuk informasi yang belum dipastikan kebenerannya, fitur ‘tidak tertarik’, fitur ‘laporkan’ untuk konten terduga misinformasi atau melanggar Panduan Komunitas, hingga laman sunber daya khusus.
Sebagai contoh, kata Anggini, TikTok menyediakan Pusat Panduan Pilkada 2024, sebuah laman khusus dalam aplikasi yang menyediakan informasi kredibel dan resmi terkait proses pelaksanaan Pilkada 2024. Ini merupakan hasil kolaborasi bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Anggini menambahkan, TikTok juga berkolaborasi dengan dewan penasihat keamanan, peneliti, organisasi masyarakat, dan pakar literasi media untuk terus memperbarui kebijakan sesuai tren dan isu terkini. Laporan transparansi seperti Laporan Penegakan Panduan Komunitas secara rutin dirilis untuk menunjukkan upaya TikTok dalam menjaga keamanan platform dan melindungi pengguna.