Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft mulai menghadirkan teknologi copilot untuk aplikasi papan ketik virtual atau swiftkey. Fitur asisten chatbot berbasis kecerdasan buatan atau AI itu secara tidak langsung menggantikan Bing—mesin pencari versi Microsift—yang dianggap kurang optimal untuk keyborad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Windows Report, Rabu, 14 Februari 2024, penyematan copilot pada swiftkey dilakukan persis setahun setelah peluncuran Microsoft Copilot. Jauh sebelum swiftkey, teknologi asisten itu sudah terintegrasi dengan berbagai layanan digital. Di segmen ponsel pinter, copilot sudah lama dipakai oleh penyedia Android. Artinya, copilot swiftkey bisa dipakai oleh semua pengguna android. Sedangkan pemakai iOS harus bersabar lebih lama untuk mendapatkan fitur anyar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh Microsoft, akses copilot disediakan di sudut kiri swiftkey, posisi yang sebelumnya diisi tombol Bing AI. Asisten AI itu memiliki fitur komposer atau penulis yang mampu menghasilkan beberapa paragraf mengenai topik tertentu. Fitur itu juga menyediakan pilihan kata yang bisa dipilih pengguna ketika akan mengunggah sebuah pesan. Dengan kecerdasan buatan, prediksi frasa dari swiftkey semakin akurat dan cocok dengan karakter kalimat si pengguna.
Ada pula fitur sinkronisasi untuk menyimpan dan menyelaraskan data bahasa pengguna dengan perangkat yang dipakai. Jika perangkat itu hilang, konsumen tidak perlu melatih ulang asisten keyboard tersebut—hanya perlu memulihkan akun yang sudah dibuat sebelumnya.
Kemunculan copilot pada swiftkey Microsoft masih memicu pro kontra di kalangan konsumen produk Microsoft. Menurut Windows Report, sebagian pengguna menerima penambahan asisten robot pada swiftkey, namun ada juga yang menganggap fitur itu tidak urgen. Namun, copilot semakin menegaskan proses peralihan semua layanan Microsoft menjadi produk berbasis AI. “Menjadi bagian dari upaya Microsoft mengikuti perkembangan bisnis dan kemajuan teknologi di masa kini,” begitu bunyi keterangan Microsoft yang dinukil Windows Report.
Saat diwawancarai secara khusus oleh Tempop pada akhir November 2023, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, mengatakan generasi baru AI lebih humanis dibanding model sebelumnya. Meski bisa membaca karakter pengguna, dia memastikan segala sistem AI Microsoft selalu bertindak sebagai pembantu informasi, bukan sebagai pengambil keputusan. “Kami pastikan AI generatif tidak akan menciptakan rekomendasi yang harmful atau berbahaya bagi manusia.”
WINDOWS REPORT
Pilihan Editor: Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI