Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United Erik ten Hag mengaku tidak takut dipecat meskipun timnya menderita kekalahan telak 0-3 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford pada Minggu, 29 September 2024. Kekalahan itu semakin meningkatkan tekanan terhadap pelatih asal Belanda yang hanya meraih tiga kemenangan dari delapan laga terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laga tersebut, Man United kehilangan Bruno Fernandes yang diganjar kartu merah di babak pertama. Namun, Setan Merah juga tampak kalah dalam banyak aspek permainan saat bertanding dengan 11 pemain. Kekalahan ini memunculkan spekulasi mengenai masa depan Ten Hag di kursi manajer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanya apakah ia khawatir petinggi Manchester United akan mencari pengganti, Erik Ten Hag mengaku tidak mengkhawatirkan hal tersebut. "Saya tidak memikirkan hal ini," ujar mantan pelatih Ajax Amsterdam itu, seperti dikutip dari ESPN.
"Kami sudah membuat keputusan berdasarkan evaluasi yang jelas di musim panas tentang apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana kami ingin membentuk skuad, tetapi kami tahu itu akan memakan waktu. Kami membutuhkan waktu. Kami semua berada di perahu yang sama. Kepemilikan, staf, dan para pemain juga. Saya tidak khawatir tentang itu," ucap Erik Ten Hag.
Ia juga mengkritik gol saat hasil imbang 1-1 melawan FC Twente di Liga Europa pekan lalu, Saat itu, bek Bart van Rooij berhasil menembus lini tengah United tanpa perlawanan. Situasi serupa terjadi dalam pertandingan melawan Spurs, ketika bek Tottenham Micky van de Ven melakukan aksi individu dari lini belakang untuk menciptakan gol pembuka hanya dalam waktu tiga menit.
Erik Ten Hag frustrasi dengan gol yang terjadi dua kali dalam waktu empat hari, tetapi ia tetap yakin bahwa para pemainnya masih mendengarkan instruksinya. "Ya, saya yakin," ujar Ten Hag. "Tapi jelas dan terang benderang bahwa ketika Anda kebobolan gol seperti ini lagi, hal seperti itu seharusnya tidak terjadi, terutama ketika kami sudah membahasnya dengan keras dan jelas."
Dalam waktu dekat, Manchester United menghadapi jadwal laga yang tidak mudah dengan laga tandang melawan FC Porto di Europa League dan Aston Villa di Liga Premier pekan ini. Pertandingan di Villa Park pada Minggu nanti menjadi yang terakhir sebelum jeda internasional dan jika hasil buruk terus berlanjut, desakan agar Ten Hag dipecat akan semakin keras. "Selalu ada pertandingan baru.”
"Ini akan menjadi hari yang baru dan jelas Anda harus belajar sebagai tim. Tidak bisa terjadi dua kali dalam empat hari bahwa seorang bek bisa menggiring bola melewati seluruh tim. Anda tidak boleh membuat kesalahan seperti itu dalam sepak bola," tutur dia.
Bruno Fernandes Protes Kartu Merah
Kapten Manchester United Bruno Fernandes mengungkap ketidakpuasannya atas kartu merah dalam kekalahan 0-3 dari Tottenham Hotspur. “Tidak ada yang ingin diusir keluar, itu bukan perasaan yang baik," kata Fernandes dikutip dari ESPN.
Tidak seperti biasanya Brino muncul dalam wawancara pascapertandingan meskipun dikeluarkan dari laga. "Saya tidak melakukan tekel dengan kaki terangkat. Itu bukan kartu merah. Bahkan James Maddison ketika bangun, dia bilang itu bukan kartu merah," kata pemain yang diusir wasit karena dinilai melakukan tekel berbahaya terhadap Maddison pada menit ke-42.
Insiden bermula ketika Fernandes terlihat terpeleset saat berusaha melakukan tekel di area pertahanan Tottenham. Namun, kakinya terangkat dan mengenai tulang kering Maddison yang langsung disanksi oleh wasit Christopher Kavanagh dengan kartu merah. "Itu pelanggaran. Kontaknya tidak terlalu keras. Jika wasit ingin memberi saya kartu kuning, saya setuju. Saya tidak mengerti mengapa VAR tidak tampil di layar," kata Fernandes.
Dengan kartu merah tersebut, Fernandes menjadi kapten keempat dalam sejarah Manchester United yang diusir keluar di laga Liga Premier di Old Trafford, bergabung dengan Roy Keane, Nemanja Vidic, dan Wayne Rooney. "Saya ingin mengatakan bahwa saya meninggalkan rekan setim saya dengan satu pemain lebih sedikit," ucap pemain asal Portugal tersebut.
"Saya sangat menghargai semua usaha mereka di lapangan, tentunya menjadi lebih sulit bagi mereka. Kami memang tidak memulai pertandingan dengan baik saat masih 11 lawan 11, kemudian hasilnya berpihak pada mereka, ditambah situasi dengan kartu merah, dan tentunya saya pikir mereka bermain sangat baik."
Meski bermain dengan 10 pemain, Manchester United tetap berusaha mengimbangi permainan lawan. Namun, Tottenham bisa memperbesar keunggulan melalui gol-gol Dejan Kulusevski dan Dominic Solanke setelah gol pembuka Brennan Johnson pada menit ketiga.