Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan mengawali petualangan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pekan ini. Skuad Garuda akan menantang Timnas Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat, 6 September 2024 pukul 01.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, Timnas Arab Saudi dinakhodai oleh pelatih asal Italia, Roberto Mancini. Ia mengambil tugas dari Herve Renard (Prancis) yang melatih Arab Saudi pada 2019 sampai 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arab Saudi juga sempat dilatih pelatih sementara, Saad Al-Shehri, pada setengah awal tahun 2023 sebelum Mancini ditunjuk sebagai pelatih pada 28 Agustus 2023. Bagaimana kiprahnya bersama Arab Saudi?
Sebelum Arab Saudi
Roberto Mancini punya nama besar di sepak bola Italia. Sebagai pemain, ia pernah berseragam Bologna, Sampdoria, Lazio, hingga Leicester City, memenangi dua gelar Serie A, enam Coppa Italia, dan dua Piala Winners.
Mancini juga tercatat punya 36 caps bersama Gli Azzurri, termasuk membawa mereka meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 1990 saat turnamen dihelat di Italia.
Kariernya semakin gemilang saat beralih menjadi pelatih, memulai petualangannya bersama Fiorentina pada 2001. Ia lalu sempat menjadi pelatih tim-tim besar Eropa seperti Lazio, Inter Milan, Manchester City, Galatasaray, Zenit St Petersburg, hingga menjadi pelatih Timnas Italia (2018-2023).
Di level klub ia memenangi tiga gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan masing-masing satu gelar Premier League, Piala FA, dan Piala Turki.
Puncaknya, Mancini sempat membawa Timnas Italia meraih gelar Piala Eropa 2020, yang menjadikannya mendapat berbagai pernghargaan sebagai pelatih terbaik tahun 2021 dari berbagai pihak. Setelah mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Italia pada 13 Agustus 2023, Mancini berlabuh di Arab Saudi dan menjadi pelatih Sang Elang Hijau hingga kini.
Menang Kalah
Dalam setahun lebih sedikit menukangi Timnas Arab Saudi, Mancini sudah menakhodai tim ini dalam 14 pertandingan resmi. Hasilnya, Mancini membawa tim ini meraih enam kemenangan, tiga hasil imbang, dan lima kali kalah.
Catatan 42 persen kemenangan ini memang tak begitu impresif, meski memang lebih baik dari dua pendahulunya: Herve Renard (39 persen) dan Juan Antonio Pizzi (31 persen). Total tim asuhan Mancini mencetak 23 gol, atau rata-rata 1,64 gol per laga, dan kebobolan 18 gol, atau 1,29 gol per laga.
Kemenangan terbesar mereka raih saat menang 4-0 lawan Pakistan di Ronde 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, 16 November 2023, yang juga jadi catatan gol terbanyak tim asuhan Mancini dalam satu laga.
Sedangkan kekalahan terbesar tercatat saat mereka kalah 3-5 dari Korea Selatan di Babak 16 Besar Piala Asia 2023 lalu. Mereka juga sempat kalah 1-3 dari Mali dan Kosta Rika dalam dua laga persahabatan. Dari 14 laga, Timnas Arab Saudi mencatat enam kali nirbobol, alias 42 persen dari total laga.
Formasi Andalan
Pada awal melatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini masih menggunakan pola 4-3-3 (dan variasinya 4-2-3-1), pola yang memang identik menjadi andalannya. Akan tetapi, nyatanya pola ini tak membawa hasil baik bagi as-Suqr Al-‘Arabiyya (Sang Elang Arab).
Dalam empat laga persahabatan, mereka kalah tiga kali dan tak pernah menang. Arab Saudi kalah 1-3 dari Kosta Rika, 0-1 dari Korea Selatan, dan 1-3 dari Mali. Mereka juga imbang 2-2 lawan Nigeria.
Hal ini yang kemudian memaksa Mancini memutar otak sebelum gelaran Piala Asia 2023 lalu dimulai. Mancini mengubah formasi Timnas Arab Saudi jadi menggunakan pola tiga bek. Pola ini kemudian selalu digunakan Mancini sejak November tahun lalu hingga sekarang, mulai dari Ronde 2 kualifikasi hingga di Piala Asia 2023.
Hasilnya lebih baik, Arab Saudi kemudian hanya kalah dua kali dalam 10 laga, kalah 3-5 lawan Korea Selatan dan 1-2 lawan Yordania. Sisanya mereka meraih enam kemenangan dan dua hasil imbang.
Biasanya, formasi yang digunakan Mancini adalah dengan pola 3-4-2-1, meski ia juga terkadang mengubah sedikit formasinya menjadi 3-5-2 flat maupun 3-1-4-2 dengan dua penyerang.
Pemain Andalan
Sejak ditunjuk jadi melatih, Mancini tercatat sudah menggunakan total 43 pemain dalam 14 laga. Pemain sayap Al-Nassr, Abdulrahman Ghareeb, menjadi pemain yang paling ia andalkan, total bermain 13 kali alias hanya absen di satu pertandingan di bawah Mancini.
Ghareeb tercatat mencetak dua gol dan satu assist. Ia hanya absen pada laga persahabatan kontra Nigeria di awal-awal masa kepemimpinan Mancini. Setelah itu, pemain 27 tahun ini selalu turun berlaga, entah sebagai starter maupun sebagai pemain pengganti di setiap laga Mancini bersama Timnas Arab Saudi.
Di bawah Ghareeb, ada tiga pemain yang sama-sama mencatatkan 12 penampilan bersama Mancini. Tiga pemain ini adalah Ali Al-Bulayhi (bek tengah), Salem Al-Dawsari (penyerang), dan Mohamed Kanno (gelandang).
Bersama kiper Mohammed Al-Owais (sembilan laga), Ghareeb dan ketiga pemain ini menjadi tulang punggung utama Timnas Arab Saudi asuhan Roberto Mancini.
Soal gol, Saleh Al-Shehri menjadi pemain tersubur dengan mencetak empat gol dalam 10 laga yang ia lakoni di bawah Mancini. Di bawahnya, ada Firas Al-Buraikan dengan catatan tiga gol dalam sembilan laga. Sedangkan Saud Aldulhamid, Muktar Ali, dan Sultan Al-Ghannam sama-sama mencatat assist terbanyak, yaitu dua assist.