Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Efek Rumah Kaca Luncurkan Versi Piringan Hitam untuk Album Rimpang

Efek Rumah Kaca merilis album Rompang dalam versi piringan hitam. Album ini menawarkan pengalaman mendengarkan musik yang lebih intim dan hangat.

2 September 2024 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik indie Efek Rumah Kaca (ERK) merilis album terbaru mereka, Rimpang, dalam bentuk piringan hitam atau vinyl. Album yang sebelumnya telah dirilis dalam format digital pada Januari 2023 dan CD pada Maret 2023 ini juga dirilis dalam dua versi vinyl, yaitu regular (black) dan limited edition (clear). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ERK bersama label rekaman demajors pada Jumat, 30 Agustus 2024, menggelar acara peluncuran vinyl Rimpang versi regular di kantor demajors, Jakarta. Piringan hitam ini dibanderol dengan harga Rp 450.000 dan sudah bisa didapatkan melalui situs resmi demajors mulai Sabtu, 31 Agustus 2024. Sedangkan untuk peluncuran versi limited edition, harga dan jadwal penjualan belum diumumkan.

Makna di Balik Album Rimpang Milik Efek Rumah Kaca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Album Rimpang terinspirasi dari teori rhizome oleh Deleuze dan Guattari. Vokalis ERK, Cholil Mahmud, menjelaskan bahwa Rimpang merupakan gambaran dari harapan-harapan yang tumbuh secara acak, tak linier, dan tanpa hierarki, serupa dengan akar rimpang yang menjalar diam-diam di bawah tanah. 

ERK menyambut gembira peluncuran album Rimpang dalam bentuk piringan hitam ini. Cholil menilai, versi piringan hitam ini memberikan pengalaman mendengarkan yang berbeda dan lebih hangat. “Senang sekali dengan hadirnya vinyl ini, ragam kehangatan dalam mendengarkan album Rimpang pun bisa banyak caranya. Bisa melalui platform streaming digital, CD, dan sekarang akhirnya vinyl," ujar Cholil melalui keterangan tertulis, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Efek Rumah Kaca. Dok. demajors

Album Rimpang yang sarat dengan kritik sosial ini tetap terdengar manis dan mengalir, walaupun menyisipkan diksi-diksi tajam dalam liriknya. Tercermin melalui lagu-lagu di album ini yang penuh dengan diksi khas ERK, seperti ‘opresi’ atau ‘kladenstin’ yang diselipkan dalam kritik sosial mereka. Lagu-lagu dalam album ini mengalirkan autokritik dengan cara yang subtil namun mendalam. Salah satunya seperti dalam lirik lagu 'Tetaplah Terlelap' yang menyuarakan, “Orang-orang ‘kan menyelimutimu / Harapkan jenak s’lalu tidurmu”.

Jelajah Musik dan Kolaborasi dalam Album Rimpang

Rimpang memuat sepuluh lagu dengan berbagai nuansa. Lagu ‘Heroik’ menjadi single pertama sekaligus pengantar yang menunjukkan arah musikal ERK berikutnya. Dalam lagu ‘Fun Kaya Fun’, ERK menggandeng Suraa, pseudonim dari Cempaka Surakusumah yang kerap tampil bersama mereka di panggung. 

Kolaborasi lain yang tidak kalah menarik adalah dengan Morgue Vanguard dalam lagu ‘Bersemi Sekebun’, mewujudkan impian ERK untuk berkolaborasi dengan musisi hip-hop yang karya-karyanya mereka kagumi. Penjelajahan musikalitas ERK dalam Rimpang ditutup dengan sempurna lewat ‘Manifesto’, sebuah lagu dengan nuansa yang membius dan menjadi klimaks dari album ini.

Adapun di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2023, album Rimpang masuk dalam nominasi Album Alternatif Terbaik. Bahkan, lagu ‘Fun Kaya Fun’ terpilih sebagai salah satu karya dalam nominasi Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik. “Karena Rimpang adalah album terakhir saat ini, jadi selera estetika kami memang sedang ada di situ,” ujar Cholil.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus