Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan kerja sama dengan Jeje dan Bonge hanya sebatas membuat konten edukasi kebersihan. Dua remaja SCBD atau Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok yang viral di media sosial itu hanya diminta untuk mengkampanyekan kebersihan di Dukuh Atas.
"Cuma kita collab mau bikin konten-konten edukasi teman-temannya, masyarakat untuk jaga kebersihan, ketertiban di fasilitas umum," ujar Yogi saat dihubungi pada Senin, 18 Juli 2022.
Menurut Yogi, pihaknya sudah membuat konten dengan melakukan siaran langsung bersama Jeje, dan selanjutnya pembuatan konten Kan dilakukan lagi pada 22 Juli 2022 mendatang. "Kita akan coba kolaborasi terus dengan teman-teman tersebut," tutur dia.
Yogi juga menilai Jeje yang memiliki nama asli Jasmin Laticia dan Bonge atau Eka Saputra itu adalah sosok yang bisa memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat, khusus sesama remaja SCBD yang nongkrong di Dukuh Atas. Dia berharap sosialisasi dari Bonge dan Jeje bisa membuat para anak baru gede atau ABG sadar kebersihan.
"Kami nilai sih efektif karena pengaruhnya, influence-nya karena mereka sekarang jadi tokoh informal yang ramai di medsos. Pasti teladan mereka berpengaruh di masyarakat, terutama seusia mereka,"ucapnya.
Yogi mengatakan Jeje dan Bonge bersedia mengedukasi sesama remaja SCBD lainnya mengenai kebersihan dan ketertiban di ruang publik. Sosialisasi, kata dia, dilakukan secara langsung maupun melalui konten media sosial.
Sebelumnya, Yogi mengatakan keduanya disebut tidak meminta bayaran, tapi berjarap Pemprov DKI memberikan beasiswa agar bisa melanjutkan sekolah. "Kemarin kami tanya minta fee berapa kamu, kalau sama pemerintah kita enggak minta fee. Kami mintanya sama yang lain-lain saja. Kalau bisa ada beasiswa. Bagus pemikirannya, berarti dia mau sekolah lagi," kata Yogi pada Jumat, 15 Juli 2022.
Yogi juga melaporkan, saat ini sampah di kawasan Dukuh Atas sudah mulai berkurang berkat penerapan sosialisasi dan sanksi sosial. "Jadi sangat efektif sih pengurangan sampahnya setelah melakukan itu. Kemudian menerapkan sanksi sosial simpati, itu berpengaruh. Jumlah sampah jauh berkurang," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini