Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang punya selera berbeda ketika membuat teh. Ada yang senang kental sehingga sengaja meninggalkan kantong teh terendam lama, atau menambahkan susu. Apa pun selera Anda, sebaiknya jangan menggunakan air mendidih untuk menyeduh teh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasannya, daun teh bisa menimbulkan reaksi yang berbeda terhadap suhu. Pencicip makanan dan minuman profesional dari Inggris, Martin Isark, mengatakan air yang direbus hingga 100 derajat akan mematikan nuansa teh yang diinginkan. “Yang tersisa adalah rasa yang kuat dari tanin kering dan astringen,” kata dia kepada dia kepada Daily Mail.
Tanin adalah senyawa kimia yang memberi teh rasa kering dan agak pahit, menurut Healthline. Ini juga bisa mempengaruhi warnanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, meninggalkan kantong teh dalam air terlalu lama dapat membuat kenikmatan rasanya berkurang.
Isark merekomendasikan merebus air dan membiarkannya mendingin hingga 80 derajat. Atau, mencampurkan air mendidih dengan 20 persen air dingin. “Air mendidih akan mendingin kira-kira sepuluh derajat untuk setiap 10 persen air dingin yang ditambahkan," menurut dia.
Untuk mendapatkan rasa daun teh semaksimal mungkin, para ahli di Twinings merekomendasikan penggunaan air tawar. Mereka mengatakan jangan merebus kembali air yang sudah pernah direbus karena air tersebut kehilangan semua oksigennya. Ini akan membuat teh terasa agak hambar.
Pendiri Jing Tea, Edward Eisler, sepakat dengan saran tersebut. Dia mengatakan bahwa banyak teh terasa lebih enak bila dibuat dengan air yang lebih dingin. Air panas bisa mencegah pelepasan semua rasa maksimalnya.
BUSTLE | DAILY MAIL