Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Surya Paloh menyatakan tetap loyal kepada Jokowi setelah mendeklarasikan Anies Baswedan.
Muncul isu reshuffle kabinet, Jokowi memanggil anak buah Surya Paloh yang duduk di kabinet.
Relasi Surya Paloh dengan Jokowi dicermati oleh Anies Baswedan.
DI tengah kabar memburuknya hubungan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo, Luhut Pandjaitan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem itu di sebuah hotel di London, Inggris, pada Selasa, 13 Desember 2022. Berkawan teh dan roti, keduanya berdiskusi tentang kondisi politik dalam negeri.
Wakil Ketua Dewan Pakar NasDem Peter Gontha, yang hadir dalam pertemuan itu, mengunggah foto Surya dan Luhut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, sebulan kemudian di akun Instagram-nya. Peter menyebutkan keduanya berkomitmen menjaga stabilitas politik. “Ada kesatuan visi untuk kemajuan Indonesia,” ujar Peter pada Selasa, 24 Januari lalu.
Dua politikus yang mengetahui isi pertemuan Surya dan Luhut bercerita, keduanya sempat membahas hubungan NasDem dengan Jokowi setelah partai itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 pada 3 Oktober 2022. Seusai deklarasi itu, NasDem menuai hujatan dari pendukung Jokowi.
Jokowi disebut-sebut mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon suksesornya. Adapun Anies, juru bicara tim kampanye Jokowi pada Pemilu 2014, dicopot sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016. Pada saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta setahun kemudian, Anies mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang didukung oleh Jokowi.
Baca: Mengapa Koalisi Penyokong Anies Baswedan Tak Solid
Kepada Luhut, Surya meminta agar loyalitas NasDem terhadap Jokowi tak diragukan. Sumber yang sama mengatakan Surya sempat mengungkit bahwa NasDem termasuk partai yang paling awal mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Pemilik Media Group itu juga menegaskan bahwa partainya tak pernah berseberangan dengan kebijakan pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) dan Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan saat menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-11 NasDem di Jakarta, 11 November 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyinggung soal pencalonan Anies Baswedan, Surya menjelaskan bahwa keputusan itu merupakan aspirasi dari kader partai di daerah. Rapat Kerja Nasional NasDem pada Juni 2022 merekomendasikan tiga nama, yaitu Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia saat itu, Andika Perkasa.
Surya pun menyatakan sudah berkomunikasi dengan Presiden ihwal keputusan tersebut. Luhut lebih banyak menyimak saat bertemu dengan Surya. Ditemui Tempo pada Selasa, 24 Januari lalu, Surya menolak permintaan wawancara. Adapun juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, tak merespons pertanyaan yang dikirim ke telepon selulernya.
Sejumlah politikus NasDem yang ditemui Tempo sepanjang pekan lalu membenarkan kabar bahwa Surya telah menyampaikan kepada Jokowi soal tiga nama calon presiden. Usul itu disampaikan pada 19 Agustus 2022 di Istana Negara.
Orang dekat Surya bercerita, mantan Ketua Dewan Penasihat Golkar itu juga menyorongkan kombinasi pasangan kepada Jokowi. Di antaranya, Ganjar bersanding dengan Anies atau sebaliknya. Diskusi dengan Presiden mengenai calon presiden usulan NasDem dibeberkan Surya dalam acara deklarasi Anies di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Saat itu Surya mengklaim Presiden menyambut positif rencana NasDem mengusung Anies dalam Pemilu 2024. “Beliau ucapkan bagus,” tuturnya. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali membantah jika deklarasi Anies disebut mengakibatkan hubungan Surya dengan Jokowi membeku.
Tapi hubungan Surya dengan Jokowi terlihat tak baik-baik saja setelah NasDem mendeklarasikan Anies. Kerenggangan itu tampak ketika Jokowi absen dalam perayaan ulang tahun ke-11 NasDem di Jakarta pada November 2022. Presiden juga tak mengirim rekaman video yang dapat diputar selama acara berlangsung.
“Mungkin karena kesibukan beliau sehingga tak mengirim video,” kata Surya kala itu. Pada hari yang sama dengan acara ulang tahun NasDem, Jokowi sedang melawat ke Kamboja untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
Sebulan kemudian Surya tak datang ketika putra bontot Jokowi, Kaesang Pangarep, menikah di Solo, Jawa Tengah. Dia bervakansi ke Eropa untuk berobat hingga awal Januari lalu. Ketua Bidang Komunikasi Publik NasDem Charles Meikyansah mengatakan Surya mengirimkan warkat kepada keluarga Jokowi lantaran tak bisa menghadiri resepsi.
Baca: Di Balik Deklarasi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden
•••
DEKLARASI NasDem untuk Anies Baswedan berbuntut pada isu reshuffle kabinet. Desakan agar Presiden Joko Widodo mencopot menteri-menteri NasDem datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan menteri dari NasDem diganti karena kinerjanya tak bagus dan mendukung Anies.
Djarot anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat yang bermitra dengan dua kader NasDem di kabinet, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta itu, Syahrul gagal mewujudkan swasembada pangan. “NasDem juga sudah mendahului deklarasi calon presiden,” ucapnya.
PDIP telah menyampaikan usul perombakan kabinet kepada Presiden Jokowi. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan partainya sudah mengutarakan pandangan mengenai reshuffle kabinet kepada kepala negara. Dia berharap Jokowi memperhatikan masukan PDIP.
Kasak-kusuk reshuffle kabinet kian santer setelah Presiden Jokowi memanggil para menteri dari NasDem. Selain Syahrul dan Siti, Sekretaris Jenderal NasDem Johnny Gerard Plate duduk di kabinet sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Dua petinggi partai itu bercerita, menteri dari NasDem telah menghadap Presiden dalam pertemuan terpisah pada akhir tahun lalu hingga awal Januari ini. Siti, Syahrul, dan Johnny ditanyai mengenai kinerja dan jabatan mereka.
Menurut keduanya, Syahrul dan Johnny menyatakan menyerahkan nasib mereka kepada partai. Syahrul pernah hampir terlempar dari kabinet saat reshuffle kabinet pada Juni 2022. Menemui Jokowi di Istana Negara saat itu, Surya Paloh berpikir Syahrul akan dicopot oleh Jokowi. Namun Presiden malah menugasi bekas Gubernur Sulawesi Selatan itu mengekspor 200 ribu ton beras ke Cina.
Pejabat teras NasDem mengklaim sempat mendengar selentingan bahwa surat keputusan tentang pergantian Johnny Plate sudah dibuat, tapi dibatalkan. Kabar itu beredar di tengah pengusutan kasus korupsi proyek menara telekomunikasi di Kementerian Komunikasi oleh Kejaksaan Agung pada awal Januari lalu.
Narasumber yang sama bercerita, Siti Nurbaya berkata lain saat berbincang dengan Jokowi. Ketua Dewan Pakar NasDem itu menyebutkan penentuan menteri di kabinet adalah hak prerogatif presiden. Kalangan internal NasDem meyakini Siti punya kans lebih besar untuk bertahan ketimbang dua kader lain jika Jokowi benar-benar mengocok ulang kabinet.
Orang-orang dekat Siti yang mengetahui pemanggilan oleh Jokowi mengungkapkan, Presiden mengapresiasi performa Menteri Kehutanan ketika menggarap perencanaan Ibu Kota Nusantara. Presiden Jokowi disebut puas terhadap konsep kota di tengah hutan dan persemaian untuk merehabilitasi lingkungan di sana.
Meski begitu, Siti sempat ancang-ancang menyikapi pergantian menteri. Menurut dua orang dekatnya, Siti memanggil sejumlah petinggi Kementerian Kehutanan pada awal Desember 2022. Dia menginstruksikan anak buahnya untuk menjaga dan melanjutkan program Kementerian kalau-kalau ada reshuffle kabinet.
Dimintai tanggapan tentang pemanggilan kadernya oleh Presiden, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan reshuffle kabinet merupakan kewenangan Jokowi. Ia menyebutkan menteri dari NasDem beberapa kali dikabarkan bakal dicopot, tapi masih bertahan hingga kini. “Kabinet sekarang kompak sekali,” tuturnya.
Kabar pergantian menteri tetap saja membetot perhatian Surya Paloh. Dia beberapa kali mengumpulkan pengurus inti NasDem dan orang-orang terdekatnya sebelum pergi ke Eropa pada akhir tahun lalu. Surya memberikan instruksi tentang sikap partai di tengah hubungan dengan Jokowi yang sedang anyep dan kabar mengenai reshuffle kabinet.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (tengah) mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi Ibu Kota Negara di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dok. KLHK
Ahmad Ali bercerita, Surya memerintahkan semua kader NasDem tetap mendukung pemerintah Jokowi. “Kita berkoalisi sampai 2024 dan wajib menjaga program pemerintah sampai tuntas,” kata Surya seperti ditirukan Ahmad. Ia mengibaratkan hubungan Jokowi dengan Surya seperti abang-adik. “Jika ada kesedihan, itu hal biasa dan pasti akan kembali baik.”
Seorang petinggi NasDem yang hadir dalam rapat-rapat itu menyebutkan Surya berulang kali menegaskan keputusan partai mendeklarasikan Anies. Menurut narasumber ini, Surya juga menyampaikan partai menimbang tiga alternatif untuk menghadapi Pemilu 2024.
Opsi pertama, NasDem berkoalisi dengan PDIP. Kemungkinan lain, bergabung dengan dua poros koalisi yang sudah terbentuk, yaitu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digalang Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa serta Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Surya memilih membangun poros baru.
Surya mengulang perintah untuk mendukung Jokowi saat menggelar rapat bersama semua anggota Fraksi NasDem di NasDem Tower pada Senin, 16 Januari lalu. Anggota Komisi Keuangan, Charles Meikyansah, mengatakan Surya meminta semua anggota DPR menyokong kebijakan Jokowi. “Mendukung pemerintahan sampai selesai,” ujar Charles.
•••
POLEMIK antara Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo berpotensi mempengaruhi pencalonan Anies Baswedan. Dua orang dekat Anies bercerita, bekas Rektor Universitas Paramadina itu mencermati dinamika hubungan partai pendukungnya dengan Jokowi. Menurut mereka, Anies menyerahkan keputusan deklarasi kepada pengurus partai.
Baca: Manuver Surya Paloh Menjadikan Anies Baswedan Calon Presiden
Sampai saat ini, baru NasDem yang resmi mendeklarasikan Anies. Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tak kunjung menggelar deklarasi. Ditemui setelah menghadiri rapat bersama tim pendukungnya pada Jumat, 27 Januari lalu, Anies optimistis koalisi pendukungnya segera terbentuk. “Suasana solid dan siap bergerak bersama,” tuturnya.
Seakan-akan meredakan polemik, Surya Paloh menemui Jokowi di Istana Negara pada Kamis, 26 Januari lalu. Seorang petinggi NasDem yang mendapat cerita dari Surya mengatakan ketua umum partainya tak menunggu lama begitu tiba di kompleks Istana sekitar pukul 15.30. Surya berdialog dengan Jokowi selama hampir satu setengah jam.
Empat narasumber yang diwawancarai terpisah sepanjang pekan lalu menyebutkan hasil pertemuan antara Surya dan Jokowi sangat “positif”. Keduanya disebut-sebut sempat mengulas momentum pencalonan Anies dan kinerja menteri asal NasDem.
Belum terang benar kesepakatan yang dijalin Surya dengan Jokowi dalam perbincangan itu. Tapi seorang pejabat teras NasDem bercerita, Jokowi sempat meminta ajudannya memperpanjang waktu diskusi dengan Surya. Sesaat seusai pertemuan, Presiden pun mengantar politikus asal Aceh itu hingga naik ke mobil golf.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan adanya pertemuan antara Surya dan Jokowi. Ketua NasDem, Sugeng Suparwoto, mengungkapkan pertemuan dua tokoh itu untuk melepas rindu karena dalam tiga bulan terakhir belum sempat berkomunikasi.
Sugeng sempat menanyakan isi pertemuan dengan Jokowi kepada Surya Paloh. Menurut dia, keduanya membicarakan beragam tema. Sugeng membenarkan ada perbincangan tentang Pemilu 2024. “Butuh suasana kondusif karena akan masuk proses pemilu,” kata Sugeng setelah mengikuti rapat di rumah Anies Baswedan pada Jumat, 27 Januari lalu.
HUSSEIN ABRI DONGORAN, FRANCISCA CHRISTY ROSANA, JULNIS FIRMANSYAH, IMA DINI SHAFIRA, TIKA AYU
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo