Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kali Item Bau Busuk, Ini Analisa Dinas Lingkungan Hidup DKI

Mesin-mesin canggih yang digunakan untuk menjernihkan air Kali Item belum mampu mengurangi bau secara signifikan.

26 Juli 2018 | 08.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan sudah memasang satu unit mesin nano bubble dan tiga aerator di Kali Sentiong Sunter atau Kali Item pada 4 Juli 2018. Alat ini digunakan untuk mengurangi bau dan menjernihkan air kali. 

Baca: Cara Anies Tutup Kali Item Pakai Jaring, Pengamat: Tidak Cerdas

Kondisi Kali Item yang kotor dan bau sudah terhadi bertahun-tahun. Kondisi ini menjadi sorotan ketika Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sebab para atlet yang berlaga di perhelatan itu, mondok di Wisma Atlet Kemayoran. Wisma tersebut bersebelahan dengan aliran Kali Item. 

Upaya pemerintah itu untuk mengatasi masalah Kali Sentiong Sunter ternyata belum mampu membuahkan hasil. Sebab, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, penggunaan mesin-mesin penjernih air tersebut belum mampu mengurangi zat polutan di Kali Item tidak secara signifikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan sampel yang diambil 9 Juli lalu, ada dua parameter yang melebihi baku mutu, yakni BOD dan Fecal Coliform," ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Penataan Hukum Dinas LH DKI Mudarisin, Rabu, 25 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme. BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan rumah tangga dan industri, serta untuk mendesain sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar. Sedangkan Fecal Coliform merupakan bakteri yang terdapat dalam kotoran hewan dan manusia.

Lebih lanjut Mudarisin memaparkan, kadar BOD di Kali Item lebih tinggi sekitar 30 persen dari baku mutu, yakni 16, 43 ppm dari yang seharusnya hanya 12 ppm saja. Sedangkan untuk Fecal Coliform, kadarnya sebanyak 6,1 x 10 pangkat 9 atau 6.100.000.000 per 100 mili dari ambang batas hanya 2.000 saja.

Mudarisin mengatakan jika kedua kadar itu semakin rendah, maka kualitas airnya akan semakin baik. 

Baca: Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil?

Atas analisa Dinas Lingkungan Hidup itu, Teguh menyatakan masih memerlukan lebih banyak mesin nano bubble dan aerator untuk menjernihkan air di Kali Item. Namun dia tidak bersedia menyebut angka pastinya. "Banyak pokoknya," ujar dia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus