Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nissan dan Renault akan membuat perusahaan patungan baru untuk memaksimalkan investasi mobil listrik di Jepang. Negosiasi Nissan-Renault memiliki waktu kurang dari dua minggu tersisa untuk memenuhi target 15 November yang telah ditetapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kesepakatan ini akan berlangsung untuk masa depan,” kata Chief Executive Nissan Makoto Uchida dikutip dari Reuters pada Jumat, 4 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uchida, yang telah menghabiskan sebagian besar karir Nissan-nya di posisi yang terkait dengan aliansi pabrikan Perancis-Jepang, menekankan bahwa pembicaraan didasarkan pada rasa saling percaya. Setiap perusahaan memiliki teknologi yang berharga dan diskusi tentang transfer teknologi diharapkan.
Bos Nissan menekankan jika tujuannya adalah meningkatkan kemampuan produsen mobil untuk bersaing. Apalagi untuk industri otomotif motor listrik yang menjadi tren saat ini.
"Diskusi yang kami lakukan adalah tentang bagaimana membuat daya saing kami semakin kuat," kata Uchida.
Tetapi para eksekutif Nissan selama bertahun-tahun diliputi oleh struktur kepemilikan yang tidak setara, dengan Renault memiliki 43 persen saham Nissan dan produsen mobil Jepang hanya memegang 15 persen saham tanpa hak suara di Renault.
Uchida menolak untuk mengatakan apakah Nissan sedang mempertimbangkan peningkatan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk menginvestasikan 2 triliun yen (US$ 13,6 miliar) pada kendaraan listrik pada tahun 2026.
KHOLIS KURNIA WARI | REUTERS
Baca juga: Nissan dan Mitsubishi Berkolaborasi Hadirkan Mobil Listrik, Harganya Rp 250 Jutaan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto