Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama periode Januari hingga Juni 2022 penjualan mobil bekas menunjukkan tren positif. Pada semester pertama tahun ini peningkatan penjualan dinilai cukup besar.
Andi Thung, pemilik showroom mobil bekas Jordy Mobil di Mega Glodok, Kemayoran, Jakarta Utara, mengatakan peningkatan penjualan mobil bekas mencapai 40 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penjualan mobil bekas sekarang lagi bagus-bagusnya. Angkanya bisa 30 persen sampai 40 persen dibanding tahun lalu," kata Andi, dikutip Tempo dari Bisnis.com hari ini, Senin, 18 Juli 2022.
Menurut Andi, peningkatan pasar mobil bekas ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat. Harga mobil baru yang mahal juga membuat masyarakat beralih membeli mobil bekas.
"Orang jalan-jalan ke tempat wisata sudah bebas, jadi otomatis yang punya duit lebih dulu ganti mobil," ucapnya.
Mahalnya harga mobil baru menjadi faktor lain yang membuat penjualan mobil bekas meningkat. Andi moncontohkan, harga mobil baru Toyota Fortuner bisa Rp 700 juta.
Di showroom Jordy Mobil, Andi melanjutkan, hampir semua model mobil dicari konsumen. Bahkan mobil sedan yang sangat tersegmentasi juga banyak dicari konsumen.
Menurut dia, para pedagang mobil bekas memantau perkembangan efek dari pembatasan BBM bersubsidi Pertalite dan Solar. Jika harga BBM naik otomatis pengaruh pada penjualan mobil bekas.
"Kemungkinan besar konsumen akan beralih ke mobil 2.000 cc ke bawah," kayta Andi.
DICKY KURNIAWAN | BISNIS
Baca: 5 Tips Membeli Mobil Bekas, Harus Tahu Muasal Mobil Tersebut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.