Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Riwayat Sontoloyo Viral

Tim “darat” kubu Joko Widodo mendekati pesantren dan kalangan minoritas. Serempak membanjiri media sosial dengan isi pidato.

26 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AJAKAN memenangkan Joko Widodo diterima Gurmani Arfan pada pertengahan 2017. Permintaan tersebut datang dari mantan Sekretaris Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Letnan Jenderal Purnawirawan Eko Wiratmoko, yang mengajak mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu bertemu di sebuah hotel di Jakarta.

Gurmani bercerita, dia tak langsung menerima ajakan Eko, yang belum lama purnatugas. Barulah pada akhir tahun lalu, bekas orang kepercayaan Panglima GAM Muzakir Manaf itu sepakat membantu Eko. Dia pun mulai bergerak mendekati mantan milisi GAM serta masyarakat untuk mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. “Waktu itu Cakra-19 belum diresmikan,” ujar Gurmani melalui telepon, Jumat pekan lalu.

Cakra adalah organisasi yang dibentuk Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan dinakhodai mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto. Cakra beranggota mayoritas purnawirawan Tentara Nasional Indonesia, yang sebagian besar belum terlalu lama pensiun. Setelah Cakra diresmikan pada Agustus lalu, Eko, yang menjabat sekretaris jenderal di kelompok ini, mendapuk Gurmani sebagai ketua cabang di Aceh. Eko membenarkan kabar bahwa ia mengajak Gurmani. “Sejak Maret lalu, dia sudah bergerak memenangkan Jokowi,” ujar Eko, yang lama berkiprah di Komando Pasukan Khusus.

Gurmani mengaku banyak beroperasi di Daerah Pemilihan Aceh 2, yang meliputi Kota Lhokseumawe dan Langsa serta Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. “Di daerah itu, Jokowi kalah cukup telak,” kata Gurmani. Dia pun kerap keluar-masuk kampung memberikan penjelasan kepada masyarakat manakala muncul isu yang menyerang Jokowi. Pekan lalu, saat isu pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia oleh personel Barisan Ansor Serbaguna memanas, Gurmani berkeliling ke sejumlah daerah untuk mencegah munculnya aksi pembalasan di Aceh.

Menurut dia, target utama pemilih yang didekatinya berasal dari kalangan petani. Situs Badan Pusat Statistik Aceh menunjukkan hampir 40 persen pekerja di Aceh menggarap lahan pertanian dan perkebunan. Maka tim Cakra kerap mendistribusikan bibit padi dan pupuk gratis untuk petani.

Juru bicara organisasi itu, Laksamana Muda Purnawirawan Iskandar Sitompul, mengatakan Cakra-19 sudah berdiri di 20 provinsi. Kebanyakan berada di daerah tempat Jokowi kalah oleh Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2014. Di Aceh, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kalah dengan selisih suara hampir sembilan persen. Iskandar mengatakan personel Cakra mendekati mantan anak buah di daerah tempat mereka pernah bertugas untuk membangun kekuatan.

Bukan hanya Cakra-19, tim Bravo-5, yang juga dibentuk Luhut—lulusan Akademi Militer tahun 1970—ikut menyasar daerah-daerah yang dianggap berat ditaklukkan. Tim ini juga beranggota banyak purnawirawan, yang umumnya seangkatan atau tak berselisih jauh dari Luhut di Akademi Militer. Sejumlah personel Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin yang ditemui Tempo mengatakan peran tim bayangan seperti Cakra dan Bravo ini vital.

“Mereka masuk ke wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh kami. Ya, kami saling membantulah,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Eriko Sotarduga. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, tim Bravo ikut membantu mendekati kelompok-kelompok agama, seperti kalangan minoritas dan pesantren.

Dua sumber yang mengetahui gerakan tim Bravo bercerita bahwa kelompok itu mendekati kalangan yang dianggap kecewa terhadap pencalonan Ma’ruf Amin. Anggota tim yang nonmuslim pun menemui rohaniwan kristiani untuk menjelaskan alasan Jokowi memilih Ketua Umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia itu. Ketua Bravo-5, Fachrul Razi, tak menampik info tentang peran timnya tersebut.

-Peresmian dan pelantikan Relawan Rumah Kiyai Ma’ruf Amin (KMA) yang dihadiri tokoh dan warga lintas agama di Bandar Lampung, Lampung, 20 Oktober 2018. ANTARA /Ardiansyah

Menurut Fachrul, timnya kerap mengunjungi pesantren untuk menggalang dukungan. Ahad pekan lalu, misalnya, Fachrul berkunjung ke satu pesantren di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Mantan Wakil Panglima TNI ini mengatakan Bravo-5 terutama mengkampanyekan Jokowi di wilayah Jawa. “Kami memberikan klarifikasi kalau ada upaya menjelekkan pemerintah,” ujarnya.

Strategi menyasar Jawa ini juga dibenarkan sejumlah anggota tim kampanye. Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Daerah Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan Jokowi dalam pertemuan Sabtu dua pekan lalu memberikan instruksi langsung untuk menang total di wilayah itu. “Beliau meminta kami menang 80 persen,” ujar politikus PDI Perjuangan ini. Jokowi, kata Bambang, juga menyatakan hasil survei di Jawa Timur menunjukkan elektabilitasnya tak kunjung naik signifikan.

Begitu pula dengan Jawa Barat, tempat Jokowi kalah telak dengan selisih suara hingga 4,6 juta dari Prabowo Subianto pada 2014. Di provinsi ini, tim Jokowi berupaya mendekati kalangan muslim. Salah satu motornya adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. Dua pengurus Tim Kampanye Nasional mengatakan Deddy bertugas mendekati kalangan muslim kanan dan pemilih Partai Demokrat.

Dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013, Deddy, yang menjadi pendamping Ahmad Heryawan, diusung Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan pada 2018, pemain sinetron ini maju melalui Demokrat. Deddy menyatakan memiliki tim khusus yang menyiapkan berbagai konten untuk disiarkan melalui media sosial, khususnya buat kalangan milenial di Jawa Barat. “Ada meme, ada juga video pendek.”

Penggalangan dukungan di media sosial juga dilakukan dengan mendekati sejumlah influencer atau tokoh berpengaruh di dunia maya yang mendukung Jokowi-Ma’ruf. Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Jokowi, Meutya Hafid, mengaku mengundang sejumlah influencer pada Senin pekan lalu untuk mendapat pengarahan dari Jokowi. Seusai pertemuan, Jokowi mengaku menginstruksikan agar mereka tak menyebarkan kebohongan. “Jangan perpolitikan kita dibanjiri kebohongan,” kata Jokowi.

Menurut Meutya, tim kampanye juga kerap memberikan informasi baru atau ide kampanye kepada selebritas media sosial. Ulin Yusron, pegiat media sosial, mengaku sering mendapat masukan dari tim Jokowi. “Saya pilih yang paling baik,” ujarnya. Ulin mengatakan unggahannya di media sosial hampir selalu disebarluaskan tim media sosial Jokowi, bahkan hingga ribuan kali.

Direktur Komunikasi Politik Tim Jokowi, Usman Kansong, mengatakan tim media sosial selalu berupaya membuat trending topic yang menarik perhatian warganet. Setiap hari, tim media sosial memberikan arahan kepada juru bicara dan influencer melalui grup WhatsApp. Di antaranya dengan mengglorifikasi pidato Jokowi yang menarik.

Misalnya saat Jokowi menyinggung film Game of Thrones dalam forum Dana Moneter Internasional-Bank Dunia di Bali. Dalam hitungan menit, seusai pidato Presiden, tim media sosial langsung menyebarkan puluhan meme. Begitu pula setelah Jokowi menyebutkan “banyak politikus sontoloyo”. “Presiden juga butuh diviralkan,” kata Usman.

PRAMONO, EVY ERNIS, HUSSEIN ABRI DONGORAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus