Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Dehidrasi, Kok Bisa?

Kebanyakan orang beranggapan bahwa sering buang air kecil menunjukkan bahwa tubuh terhidrasi. Faktanya ternyata beda.

6 Februari 2022 | 10.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buang air kecil jadi rutinitas setiap orang sehari-hari. Ini sepertinya sesuatu yang biasa saja, tapi sebenarnya kebiasaan ke kamar mandi dapat menunjukkan banyak tentang kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, frekuensi buang air kecil dapat mengungkapkan informasi tentang tingkat hidrasi. Kebanyakan orang beranggapan bahwa sering buang air kecil menunjukkan bahwa tubuh terhidrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faktanya tidak demikian kata ahli uroginekologi bersertifikat dan ahli dasar panggul Betsy Greenleaf. "Terkadang keinginan untuk sering pergi adalah tanda bahwa Anda mungkin mengalami dehidrasi,” kata dia, dikutipdari Mind Body Green, Sabtu, 5 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan ini mungkin mengejutkan. Mengapa sering buang air kecil bisa menjadi tanda dehidrasi?

Greenleaf mengatakan bahwa dalam praktiknya, orang yang sering ingin buang air kecil terkadang sengaja membiarkan diri kehausan untuk mengurangi frekuensi tersebut. "Mereka berpikir, 'Oh, saya terlalu banyak minum. Saya tidak mau minum,'" jelasnya. Ini mungkin terasa logis, tapi konsekuensinya bisa sebaliknya.

Menurut Greenleaf, kurang cairan sebenarnya dapat memiliki efek sebaliknya pada tubuh. "Ketika Anda mengalami dehidrasi, urin menjadi sangat pekat," katanya. "Dan di dalam urine terdapat bahan kimia yang berbeda, garam, dan ini bisa menjadi sangat mengiritasi lapisan kandung kemih ketika mereka sangat terkonsentrasi." Ironisnya, fenomena ini bisa membuat orang lebih sering ke kamar mandi. "Iritasi pada kandung kemih itu sebenarnya bisa memicu Anda untuk buang air kecil," tambah Greenleaf.

Namun, sering buang air kecil juga bisa berarti minum terlalu banyak air. Jadi, bagaimana bisa mengetahui kebiasaan buang air kecil yang sehat? Greenleaf menyarankan juga untuk melihat warna urin, tidak hanya berfokus pada seberapa sering ke kamar mandi. Ingat, asupan air yang optimal menghasilkan kencing kuning pucat, sedangkan warna kuning tua mungkin menunjukkan dehidrasi.

Jadi, jika kencing tampak gelap dan pekat, juga sering pergi ke kamar mandi, itu pertanda pasti untuk meningkatkan asupan air. Sebaliknya, ketika urin lebih jernih, itu akan lebih baik untuk kandung kemih. Dan bagi banyak orang, itu sebenarnya dapat memperlambat keinginan untuk buang air kecil.

Baca juga:
6 Aturan Buang Air Kecil yang Sehat, Ikuti Aturan 20 Detik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus