Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah haji untuk tidak menahan kencing selama perjalanan dari Indonesia ke Madinah karena akan berdampak pada kondisi kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memang menemukan banyak kasus jemaah jatuh sakit begitu sampai di Arab Saudi karena menahan kencing saat dalam penerbangan, ini seharusnya tidak terjadi," ujar Kepala Bidang Kesehatan Daker Madinah, Indro Murwoko, Rabu, 15 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laporan yang diterimanya, jemaah menahan buang air kecil di penerbangan karena ketidaktahuan atau takut saat harus berdiri maupun berjalan di pesawat. Padahal, apabila mereka tidak tahu ada petugas di pesawat yang bisa mengantarkan atau memberi panduan.
"Jangan sampai jemaah menahan kencing dan BAB karena ketidakmengertian atau takut. Kalau memang tidak tahu atau bagaimana silakan sampaikan ke petugas agar dibantu atau minta tolong sama pramugari," pesannya.
Sakit di sekitar kemaluan
Dalam beberapa kasus yang ditemukan, jemaah haji yang tiba di hotel di Nabawi merasakan area kemaluannya sakit. Ada pula yang kakinya selalu kram dan merasa pusing. Mereka meyakini sakit yang dirasakan karena menahan kencing berjam-jam selama di perjalanan.
Di samping menahan buang air kecil, Indro juga berpesan agar jemaah haji sering minum air putih, melakukan gerakan senam kecil, berdiri, dan melakukan langkah-langkah kecil di pesawat agar aliran darah lancar.
"Tidur secukupnya tapi jangan tidur terus dan jangan pula tidak tidur," ujar Indro.
Hingga hari ke-4 kedatangan jemaah haji ke Madinah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sudah merawat sembilan calon haji. Dari sembilan tersebut, sebagiannya sudah kembali ke rombongan masing-masing.
Pilihan Editor: Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji