Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan donasi saat ini semakin marak. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan momen bencana alam, duka, atau kemalangan seseorang untuk melakukan penipuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini tentu merugikan karena niat baik untuk membantu sesama menjadi tidak tersalurkan karena dimanfaatkan oleh penipu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mencegah penipuan donasi menjerat Anda sebagai korban, berikut 4 tips yang dapat dilakukan.
Tips Mencegah Penipuan Donasi
Mencegah penipuan donasi dapat dilakukan dengan memeriksa latar belakang penggalang donasi hingga berhati-hati dalam mengklik lampiran donasi.
1. Cek Identitas Penggalang Donasi
Sebelum melakukan donasi, lakukan riset mendalam tentang penggalang donasi. Langkah ini tidak hanya melindungi Anda dari penipuan, tetapi juga memastikan bahwa sumbangan akan digunakan secara efektif untuk tujuan yang diinginkan.
Untuk mengecek identitas penggalang donasi, pertama periksa apakah penggalang donasi tersebut memiliki izin resmi untuk beroperasi. Di banyak negara, organisasi nirlaba harus terdaftar dan memiliki izin dari lembaga pemerintah terkait.
Selanjutnya, penting untuk memeriksa transparansi dalam laporan keuangan penggalang donasi.
Penggalang donasi yang yang baik akan mempublikasikan laporan keuangan secara rutin, yang mencakup bagaimana dana digunakan, sumber pendapatan, dan pengeluaran.
Selain itu, Anda bisa mencari ulasan atau testimoni dari orang lain yang telah berinteraksi dengan penggalang donasi tersebut.
Forum, media sosial, atau situs review independen dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang reputasi dan kredibilitas penggalang donasi.
2. Cek Bagaimana Donasi Akan Digunakan
Berikutnya, penting untuk mengetahui dengan jelas bagaimana sumbangan Anda akan digunakan.
Meskipun mungkin sudah ada penjelasan umum mengenai tujuan atau proyek yang didanai, pemahaman yang lebih mendalam tentang proses, alokasi dana, dan jadwal waktu donasi akan sangat membantu.
Pastikan penggalang donasi dapat memberikan informasi rinci tentang proyek atau program yang akan didanai oleh donasi yang dikumpulkan.
Kemudian, pahami bagaimana penggalang donasi tersebut mengelola dan mendistribusikan dana.
3. Pastikan Donasi Melalui Situs Web yang Aman
Semakin banyaknya transaksi online membuat risiko seperti pemerasan dan pencurian identitas juga meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengenali situs web yang aman untuk bertransaksi.
Salah satu cara paling sederhana untuk mengecek keamanan suatu situs adalah dengan memeriksa URL-nya. Ketika Anda mengunjungi situs web, pastikan alamatnya dimulai dengan "https://" daripada hanya "http://". Huruf "s" dalam "https" berarti "secure" atau aman.
Tidak hanya mengandalkan tampilan URL, Anda juga harus memperhatikan elemen lain yang menunjukkan kredibilitas situs web. Misalnya, cari tanda-tanda visual seperti ikon gembok kecil di sebelah kiri URL di bilah alamat browser Anda.
4. Hati-hati Mengklik Lampiran
Menghindari membuka lampiran yang mencurigakan atau mengeklik tautan yang meragukan adalah langkah penting dalam melindungi diri Anda dari ancaman keamanan yang mungkin bersembunyi di balik email atau pesan yang tampak tidak berbahaya.
Jika Anda menerima lampiran, pastikan untuk memeriksa tipe file tersebut. File dengan ekstensi yang mencurigakan, seperti .exe, .scr, atau bahkan .zip, dapat menjadi tanda bahwa file tersebut berpotensi berbahaya, dan sebaiknya jangan diklik.
AULIA ULVA
Pilihan Editor: Pentingnya Peran Ibu Mencegah Keluarga Main Judi Online