Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila), Fatriyani Bonus Lubis, mengungkap pengalamannya menjadi salah satu lulusan terbaik program beasiswa Girls Beyond Youtube Academy 2024. Dia mendapat kesempatan menjalani kelas offline dalam rangkaian delapan minggu content creator booster program pada Juni-Juli lalu, termasuk berkunjung ke Kantor Pusat Google Asia Pasifik di Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arin, sapaannya, mengaku sudah aktif di dalam dan luar kegiatan kampus sejak masih berkuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi Unila. "Sejak semester tiga sampai lulus kuliah, saya mengambil freelance job sebagai Radio Announcer 96,0 FM Sonora Lampung, serta Reporter & News Anchor di TVRI Stasiun Lampung,” katanya dikutip dari situs Unila dalam satu artikelnya yang terbit pada Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arin mengungkapkan, melanjutkan magang di program berita Liputan 6 SCTV. Saat periode magang selesai dan akhirnya wisuda, SCTV kembali menghubungi Arin. “Saya mencoba melamar dan akhirnya diterima sebagai karyawan tetap pada divisi Programming, Research, and Development," katanya.
Setelah mengakhiri pekerjaan di SCTV pada 2022, Arin mulai berkreasi dengan membuat konten di aplikasi medsos TikTok. Konten video pertamanya adalah 'A Day in My Life, Work from Sency' yang merujuk kepada kantor SCTV di Senayan City, Jakarta Selatan.
Di tengah kehidupan barunya sebagai kreator konten, pada Mei 2024, Arin mendapat kabar beasiswa Girls Beyond YouTube Academy dari YouTube Indonesia. Berangkat ke markas Google di Singapura adalah hadiah utama yang ditawarkan.
Tertarik untuk mencoba, Arin mendaftar dan ikut bersaing dengan lebih dari 200 peserta untuk kuota 30 peserta perempuan Gen Z penerima beasiswa untuk program selama delapan minggu tersebut. Syaratnya adalah mengirimkan sebuah video sekreatif mungkin dengan tema 'Show Your Passion through Content Creation'.
Peserta juga diharuskan bersedia hadir secara offline selama rangkaian kelas 8 minggu berlangsung (berdomisili di area Jabodetabek).
Proses panjang membuat video, wawancara, hingga persiapan presentasi akademis selama delapan minggu pun menemui akhir dan berbuah manis. Arin berhasil menjadi salah satu dari lima lulusan terbaik yang berangkat ke Google Asia Pacific Headquarters di Singapura pada 21 Juni lalu.
Selama di Singapura, Arin menyebut bertemu dan berbincang dengan Sapna Chada (Wakil Presiden Google APAC Singapore), Ajay (Direktur Utama YouTube APAC), hingga Niharika Kapoor (Manajer Komunitas Youtube APAC Singapore) dalam kegiatan Roundtable Session dengan Girls Beyond Youtube Academy.
"Bagiku, masa depan yang kita bangun bukan karena dari mana asal dan jurusan kita, namun hal terpenting itu adalah value dan skill kita, serta cara kita dalam membangun networking dan menjaga etika dengan orang lain," tutur Arin.
BAYU MENTARI
Pilihan Editor: Hasil Tes Nubia Red Magic Pro 10 Pro+ Pecahkan Rekor di Antutu