Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang baru terpilih, Shinta W Kamdani berharap calon Presiden Indonesia selanjutnya memiliki pemahaman yang baik tentang permasalahan ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi yang dilakukan Apindo adalah memastikan bahwa masukan-masukan yang disampaikan ini akan masuk program ekonomi dari calon, sehingga nantinya siapapun yang terpilih akan mengusungkan masukan-masukan dari pengusaha,” kata Shinta saat ditemui usai acara Munas IX Apindo di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 15 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, ia memastikan jika pihaknya tidak akan ikut campur dalam pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024. Menurutnya, pihaknya hanya memberikan masukan kepada para capres mengenai persoalan ekonomi yang ada.
Kemudian, Apindo juga akan memastikan bahwa masukan dari para pengusaha itu dituangkan ke dalam program kerja di bidang ekonomi dari para calon.
"Yang pasti Apindo ini bukan politik. Jadi kita kan fokusnya di ekonomi. Makanya apa yang kita lakukan sekarang adalah persiapan adalah untuk masukan kepada para calon," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Apindo periode 2023-2028 Sofjan Wanandi. Menurut Sofjan, dari tiga calon yang menempati top survei, sebagian besar bukanlah orang yang betul-betul paham ekonomi.
Padahal, kata dia, tantangan dalam lima tahun ke depan adalah bagaimana menjaga perekonomian.
"Apapun kita harapkan nanti presidennya itu adalah wakil presidennya orang yang mengerti ekonomi karena challenge kita 5 tahun ke depan pengusaha adalah ekonomi," kata Sofjan.
Selanjutnya: Apindo hasilkan 8 rekomendasi kebijakan
Sementara itu, dalam acara Munas IX ini, Apindo menghasilkan 8 rekomendasi kebijakan bagi perkembangan kerja sama dunia usaha dengan pemerintah.
Adapun 8 rekomendasi kebijakan tersebut meliputi optimalisasi modalitas ekonomi, kesamaan pandangan tentang tantangan ekonomi global, SDM berkualitas dan kebijakan ketenagakerjaan yang konsisten, serta ekonomi inklusif dan inovatif untuk bisnis berkelanjutan.
Berikutnya, kebijakan perdagangan internasional yang adil, roadmap realistis penggunaan energi baru dan terbarukan, sinergi dunia usaha-pemerintah-perguruan tinggi membangun UKM naik kelas, serta penguatan kohesi sosial dalam pesta demokrasi berkualitas.
Foto 
