Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Bahlil Klaim VW dan BASF Akan Investasi Baterai Mobil Listrik di RI

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim dua perusahaan asal Jerman, Volkswagen dan BASF, minat berinvestasi ke Indonesia.

21 April 2022 | 11.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim dua perusahaan asal Jerman, Volkswagen dan BASF, minat berinvestasi ke Indonesia. Investasi itu untuk baterai kendaraan atau mobil listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini saya akan menerima BASF dari Jerman dan VW. Mereka akan masuk (ke Indonesia),” ujar Bahlil dalam Koordinasi Pembangunan Pusat 2022 secara virtual, Kamis, 21 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut setelah pada Oktober 2021 lalu Bahlil melakukan lawatan ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen AG (VW) Thomas Schmall von Westerholt. Saat itu, Bahlil meyakinkan VW untuk membuat prekursor katoda baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Bahlil melajutkan, Indonesia sedang berupaya untuk menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem industri mobil listrik dunia. Indonesia, kata Bahlil, merupakan tempat bagi 25 persen cadangan ore nikel dunia.

Pengembangan industri baterai kendaraan listrik, dia melanjutkan, telah menunjukkan adanya harapan. Pada tahun lalu, LG Energy Solution telah melakukan kontrak melalui MoU untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan total investasi setelah direvisi US$ 9,8 miliar atau setara dengan Rp 142 triliun.

Bahlil mengatakan dalam waktu dekat, LG akan melakukan ground breaking untuk pembangunan pabrik prekusor pada Mei mendatang. Di saat yang sama, LG akan mengembangkan smelter di Maluku Utara.

Selain LG, ia menyebut Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL, asal Cina telah berkomitmen untuk menamankan investasi di Indonesia dengan nilai US$ 3,2 miliar atay setara dengan Rp 70 triliun.

“(Pabrik batera listrik) ini akan dibangun sebagian di Maluku utara, sebagian di Batang, sebagian di Kalimantan Utara,” ucap Bahlil.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Bantah Bahlil, Apindo Mengaku Tak Pernah Diajak Bicara Soal Penundaan Pemilu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus