Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEMERINTAH mengakomodasi quick win atau program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. Salah satunya program makan bergizi gratis yang menyasar ibu hamil hingga anak sekolah. Dalam RAPBN 2025, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada jurnalis Tempo, Ghoida Rahmah, Retno Sulistyowati, dan Caesar Akbar, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengatakan ada diskusi dengan tim Prabowo tentang program ini. Berikut ini petikan wawancara di gedung Bappenas pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti apa pembahasan untuk program quick win Prabowo Subianto yang masuk Rancangan APBN 2025?
Yang pertama soal pendidikan. Anggaran pendidikan jika porsinya 20 persen dari total belanja APBN adalah Rp 722,6 triliun. Angka itu amanat konstitusi dan sampai 2009 tidak terpenuhi karena mengecualikan pendidikan kedinasan di kementerian/lembaga. Tahun 2025, strukturnya kurang-lebih sama, hanya jumlahnya jadi lebih banyak. Yang dipastikan terakomodasi adalah PIP (Program Indonesia Pintar) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah untuk 1,1 juta orang. Dampak pemberian beasiswa baik melalui PIP maupun KIP Kuliah bagus sekali karena angka partisipasi pendidikan terus bertambah. Ini dampaknya nyata sekali, diamankan dalam Rancangan APBN 2025.
Selain untuk KIP Kuliah, PIP, dan renovasi sekolah, benarkah ada belanja pendidikan yang disisipkan buat program makan bergizi gratis?
Belum diketahui seperti apa detailnya karena masih berupa gambaran besar. Bukan hanya pendidikan, dalam belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saja ada anggaran untuk pembangunan dapur umum. Akan ada pembicaraan lebih detail dengan Dewan Perwakilan Rakyat mengenai alokasi anggaran per kementerian. Yang jelas, belanja untuk makan bergizi gratis Rp 71 triliun.
Seperti apa penghitungannya hingga muncul angka Rp 71 triliun? Apakah dari anggaran yang tersedia atau tim Prabowo yang meminta?
Ini disusun berdasarkan asumsi makroekonomi, termasuk target penerimaan pajak dan sumber lain nonpajak. Ketika diketahui total belanja dalam APBN berapa banyak, kemudian dikurangi kebutuhan untuk membayar utang, belanja wajib, belanja pegawai, dan lainnya, terlihat ruang anggaran yang tersedia. Angka tersebut kemudian dibagi per sektor, termasuk untuk memenuhi ketentuan 20 persen anggaran pendidikan hingga akhirnya teralokasikan Rp 71 triliun.
Seperti apa komunikasi dengan tim Prabowo? Benarkah ada keterlibatan tim Prabowo dalam penentuan anggaran tersebut?
Ada diskusi juga antara Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas dan Badan Kebijakan Fiskal serta Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Ini untuk memastikan program quick win terakomodasi. Dihubungkan dengan RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional) dan RKP (rencana kerja pemerintah) berikut kebutuhan pembiayaannya, kemudian didiskusikan seberapa realistis anggaran berdasarkan masing-masing quick win disesuaikan dengan kemampuan fiskal. Ada diskusi intensif dua bulan terakhir sampai keluar angka Rp 71 triliun.
Apa target yang diharapkan dari quick win makan bergizi gratis?
Program ini akan meningkatkan tingkat kehadiran siswa di sekolah sekaligus menjadi bentuk perbaikan gizi. Banyak anak yang berangkat ke sekolah tidak makan sarapan dan makan terakhir sore pukul 5 atau 6. Hasil riset UNICEF (Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan ada 70 juta anak yang sekolah tanpa sarapan di seluruh dunia, terutama di negara miskin. Riset ini relevan dengan keadaan di Indonesia. Perbaikan gizi diharapkan mendorong tumbuh-kembang anak. Karena itu, kami sarankan program ini juga menjangkau pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar karena usianya masuk masa emas pertumbuhan anak. Dengan perbaikan gizi, tumbuh-kembang bagus, kemampuan kognitifnya terasah.
Seperti apa kendala yang mungkin dihadapi dan apa solusinya?
Ini kan masih tahun pertama. Nanti di lapangan akan ada temuan spesifik, kendala, dan sekaligus solusinya. Yang penting program ini bagus dan menjadi kebijakan strategis Pak Prabowo Subianto. Ini penting agar penduduk Indonesia berkualitas, harus kita kawal bersama supaya eksekusinya mulus.
Benarkah pelaksanaan program makan bergizi gratis akan melibatkan elemen pertahanan, seperti tentara dan polisi?
Tim presiden terpilih menyampaikan rencana pelibatan instansi pemerintah selain Badan Gizi Nasional dalam program makan bergizi gratis agar bisa berjalan efektif.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Ada Diskusi Intensif Dua Bulan Terakhir"