Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berbicara tentang tanggung jawab dan hak karyawan, mungkin yang terlintas di benak kita hanyalah bisnis semata. Di mana ini dikaitkan dengan bagaimana para pekerja mampu memberikan profit kepada perusahaan, sementara sebagai imbal balik ada upah yang diberikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal, masih ada banyak aspek yang sebenarnya perlu diperhitungkan tentang hubungan individu dan kantor. Salah satunya termasuk terpenuhinya kesehatan fisik dan mental dari para karyawan selama bekerja di perusahaan. Sayang, masih minim kesadaran kedua belah pihak akan hal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, sebagai bentuk edukasi dan informasi, Country Leader of Communications & Public Affairs dari PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne pun membagikan pengalamannya. Ia menjelaskan bagaimana berbagai penelitian menunjukkan dampak positif dari karyawan yang kesehatan fisik dan mentalnya dijaga oleh perusahaan.
“Di Johnson & Johnson, semua keputusan diambil lewat penelitian. Contohnya ada studi yang menunjukkan bahwa karyawan dengan kesehatan fisik dan mental yang baik dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan perusahaan,” katanya dalam webinar Kesejahteraan Karyawan Dalam Adaptasi Era Kenormalan Baru pada 15 Oktober 2020.
Dengan demikian, hal tersebut tentunya sudah menjadi bukti konkrit tentang bagaimana fokus perusahaan pada kesehatan karyawan bisa meningkatkan produktivitas kerja yang akhirnya berpengaruh pada pendapatan perusahaan. “Jadi tanpa karyawan itu dipaksa, ditekan dengan berbagai beban kerja, mereka tetap bisa menunjukkan performa yang baik asalkan kesehatannya itu diprioritaskan,” katanya.
Sementara di sisi karyawan, tentunya rasa bahagia dan loyalitas terhadap perusahaan semakin besar. “Selain bisa meningkatkan revenue perusahaan, mereka yang terpelihara kesehatan fisik dan mental dapat mengabdi lebih lama dengan perusahaan untuk kemudian terus memberikan yang terbaik juga,” katanya.
Terkait cara menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan sendiri, berbagai hal sebenarnya dapat dilakukan oleh perusahaan. Mengambil contoh dari Johnson & Johnson, para pekerja bisa mendapatkan gratis membership untuk berolahraga. Selain itu, ada pula program employee assistance dimana karyawan dapat berkonsultasi dengan konselor bersertifikasi mengenai sejumlah masalah personal maupun terkait kesehatan mental.
“Hal-hal ini harapannya bisa menjadi contoh bagi perusahaan agar tidak sekedar memberikan hak berupa gaji kepada karyawan, namun juga tetap memperhatikan kesehatan fisik dan mental agar manfaat positif bagi perusahaan maupun bagi individu si pekerja tetap terpenuhi,” katanya.