Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah akan membangun kereta cepat dari Bandung ke Surabaya.
Rute kereta cepat Bandung-Surabaya memakai jalur selatan Jawa.
Biaya kereta cepat ke Surabaya bakal lebih dari lima kali lipat rute Jakarta-Bandung.
WHOOSH atau kereta cepat Jakarta-Bandung baru saja beroperasi. Belum lagi manfaat ataupun kelayakan bisnis moda angkutan canggih itu terbukti, pemerintah berencana melanjutkan pembangunannya hingga ke Surabaya. "Bayangkan kalau sampai Surabaya bisa tiga setengah jam," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai peresmian Whoosh di Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 2 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembangunan kereta cepat hingga ke Surabaya bukan rencana baru. Bahkan usulan proyek ini mengemuka sebelum pemerintah membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Pada 2008, muncul gagasan pembangunan kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan kota besar di Jawa. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) memulai perencanaan dan studi kelayakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sempat berhenti di akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ide proyek kereta api berkecepatan tinggi jarak jauh muncul kembali setelah Joko Widodo menjabat presiden. Namun rencana pembangunan kereta cepat ke Surabaya padam, digantikan rute Jakarta-Bandung yang digarap kontraktor Cina. Hal ini sempat membuat pemerintah Jepang kecewa. Sebagai "permintaan maaf", pemerintah menghidupkan kembali ide kereta cepat Jakarta-Surabaya pada 2019 dengan rute kawasan utara Jawa.
Di tengah proses ini, lagi-lagi pemerintah mempertimbangkan Cina sebagai pelaksana proyek. Bahkan sempat ada ide membuat dua jalur, yaitu kereta semicepat Jakarta-Surabaya lewat koridor utara yang digarap Jepang dan kereta cepat Jakarta-Surabaya melalui koridor selatan sebagai kelanjutan jalur Bandung yang akan digarap Cina. Karena rencana proyek dan mekanisme pembiayaan tak kunjung jelas, pemerintah kemudian menghapus proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dalam daftar proyek strategis nasional 2024.
Seiring dengan berjalannya waktu, rencana berubah. Pemerintah kembali mengungkapkan gagasan membangun jalur kereta cepat dari Bandung ke Surabaya melewati jalur selatan Jawa. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyebut jalur Kertajati-Solo-Yogyakarta-Surabaya sebagai rute kereta cepat lanjutan. "Presiden telah menginstruksikan kami untuk mengkaji perluasan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya,” ujarnya pada Jumat, 29 September lalu.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan sudah membahas proyek kereta cepat yang dilanjutkan hingga ke Surabaya bersama pemerintah. “Sudah ada (rencana diperpanjang). Sudah ada perbincangan serius dengan pemerintah,” ucapnya. Bahkan, Dwiyana menambahkan, Perdana Menteri Cina Li Qiang sudah berminat kembali terlibat dalam pembiayaan proyek ini.
Ihwal biaya, belum ada hitungan yang pasti. Namun pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 2018 bisa menjadi gambaran. Saat itu Budi menyebutkan biayanya Rp 100 triliun. Menurut dia, ada beberapa strategi yang akan dilakukan untuk menekan nilai proyek tersebut. Pertama, melibatkan kontraktor nasional dalam proyek. Kedua, menggunakan teknologi dalam negeri. Terakhir, melakukan optimasi dengan teknologi yang optimal. Caranya antara lain membangun jalur rel sempit atau narrow gauge dan mengurangi porsi rel melayang agar lebih murah.
Yang jelas, biaya investasi kereta cepat dari Bandung ke Surabaya bisa lima-enam kali lipat lebih besar dari proyek Whoosh, sesuai dengan jarak dua kota ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kereta Cepat Berlanjut dari Bandung ke Surabaya"