Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Menengok Penyebab Harga Minyak Dunia Melambung, Diprediksi Tembus USD 100

Harga minyak menguat selama empat hari berturut-turut.

7 Oktober 2022 | 13.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia kembali meningkat pada perdagangan Jumat pagi WIB, 7 Oktober 2022. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 69 sen atau 0,8 persen menjadi US$ 88,45 di New York Mercantile Exchange. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini menandai kenaikan tertinggi sejak 14 September untuk standar minyak mentah Amerika menurut Dow Jones Market Data. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik US$ 1,05 atau 1,1 persen. Minyak Brent bertengger pada harga US$ 94,42 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak Brent juga tercatat tertinggi sejak 5 September.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harga minyak menguat selama empat hari berturut-turut. Kenaikan harga minyak dunia tak terlepas dari keputusan OPEC+ memperketat pasokan global dengan memangkas target produksi sebesar 2 juta barel per hari.

Organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya ini memutuskan untuk mengurangi produksi mulai November. Kesepakatan antara anggota OPEC+ menguat menjelang terlaksananya embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia yang imbasnya akan menekan pasokan di pasar yang sudah ketat. Kondisi ini akan mengerek laju inflasi.

"Kami percaya bahwa dampak harga dari langkah-langkah yang diumumkan akan signifikan," kata Wakil Presiden Senior di Rystad Energy, Jorge Leon, seperti dikutip Reuters. "Pada Desember tahun ini, Brent akan mencapai lebih dari US$ 100, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 89."

Menyusul keputusan OPEC+, Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga Brent 2022 menjadi US$ 104 per barel dari US$ 99. Kemudian harga minyak diperkiraan bisa menembus US$ 110 dari proyeksi US$ 108 per 2023. 

Berikutnya, tanda-tanda resesi pada 2023....

Ancaman Resesi Tahun Depan

Tanda-tanda ancaman resesi global semakin terlihat seiring dengan fluktuasi harga energi. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai kondisi krisis ekonomi yang dialami dunia yang akan terjadi tahun depan, yang mulai dirasakan saat ini, lebih mirip resesi 1970 ketimbang krisis 1998 dan 2008.

“Kondisi krisis saat ini lebih mirip resesi 1970 dibandingkan dengan (krisis moneter) 1998 dan 2008. Tahun 1998, krisisnya regional hanya kawasan Asia. Sementara tahun 2008 penyebabnya adalah kredit perumahan AS atau krisis sektor keuangan," kata Bhima ketika dihubungi oleh Tempo melalui pesan WhatsApp, pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Sedangkan pada 1970, dunia dilanda krisis minyak karena perang teluk. Walhasil, berbagai negara di dunia mengalami gejolak inflasi. Di Indonesia, krisis itu juga sekaligus menandai transisi dari Orde Lama ke Orde Baru.

Bhima mengatakan pemerintah harus pasang kuda-kuda untuk mengantisipasi krisis. Misalnya dengan menjaga stabilisasi stok pangan nasional dengan mengurangi ketergantungan impor beberapa komoditas yang rawan terimbas melemahnya kurs. Stok pangan yang dimaksud ialah gula, garam, daging sapi, gandum, dan bawang putih.

Selanjutnya, pemerintah perlu mendorong perluasan pasar ekspor ke negara alternatif. “Dorong perluasan pasar ekspor ke negara alternatif. Kita tidak bisa berharap pada permintaan Cina atau Amerika karena kedua negara menunjukkan tanda resesi yang serius. Alternatif negara dikawasan Afrika utara dan timur tengah nampaknya potensial,” ucapnya.

Baca juga: Hadapi Potensi Resesi, Anies Baswedan Sebut DKI Jakarta Teken MoU dengan 11 Daerah

Tidak sampai di situ, Bhima mengimbau agar pemerintah mendorong capital control, terutama syarat devisa hasil ekspor tambang dan perkebunan untuk dikonversi ke rupiah. Kemudian, pemerinta diminta melakukan stress test terhadap konglomerasi keuangan dan debitur kakap yang memiliki exposure risiko terhadap resesi global.

ANTARA | DEFARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus