Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Sri Mulyani Janji Pemerintah Beri Beasiswa Santri sampai Gelar Doktor di Sektor Ekonomi Syariah

Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji pemerintah akan memberikan beasiswa untuk para santri hingga mendapat gelar doktor di sektor ekonomi syariah

5 Oktober 2024 | 17.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus mendorong munculnya sumber daya manusia (SDM) dalam sektor ekonomi syariah. Dia menyebut langkah ini ditempuh dengan mengalokasikan dana abadi pendidikan dan beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Termasuk memberikan beasiswa afirmasi bagi santri untuk meneruskan sampai tingkat Phd (doktor),” kata Sri Mulyani saat memberikan pidato dalam rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada Jumat, 4 September kemarin seperti yang Tempo pantau melalui Youtube Wakil Presiden RI. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sri Mulyani yang juga Sekretaris KNEKS itu mengatakan langkah ini agar banyak muncul pakar syariah yang bersaing di tingkat global. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pembangunan dan perkembangan program studi ekonomi syariah di tanah air. 

Sementara itu, Sri Mulyani juga menyinggung arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menjadikan Indonesia sebagai pemegang saham ketiga terbesar di Islamic Development Bank. Dia menyebut Indonesia telah naik peringkat tiga dari sebelumnya parkir di posisi 12. 

“Kami sudah menunaikan amanat tersebut Bapak. Kita sekarang sudah melompat,” kata Sri Mulyani. 

Soal Islamic Development Bank, Sri Mulyani mengatakan para mahasiswa yang mendapat beasiswa ini juga diharapkan mampu menduduki posisi strategis di lembaga itu. “Tidak hanya di level staf, tapi di manajemen atau top manajemen. Kami terus berusaha untuk membangun itu,” kata dia. 

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan pemerintah telah mengeluarkan peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan, LPDP diberikan mandat untuk  mengelola dana abadi lain selain Dana Abadi Pendidikan/DAP (termasuk Dana Abadi Pesantren) yakni Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi. Program-program pemanfaatan dana abadi tersebut dilakukan oleh LPDP berkolaborasi dengan Kemdikbudristek, Kemenag, dan BRIN.

Akumulasi dana abadi yang mulanya hanya sebesar Rp 1 triliun pada 2010, LPDP telah merealisasikan dana senilai Rp 139,11 triliun per akhir 2023. Diproyeksikan hingga akhir 2024, akumulasi dana abadi akan mencapai Rp 164 triliun.

Adapun berdasarkan APBN 2024, Dana Abadi di Bidang Pendidikan 2024 dialokasikan sebesar Rp 25 triliun. Dengan rincian alokasi Dana Abadi Pendidikan (DAP) sebesar Rp 15 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp 4 triliun, Dana Abadi Kebudayaan Rp 2 triliun, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi sebesar Rp 4 triliun.

Realisasi KUR Syariah Capai Rp 16 Triliun pada September 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah mengalokasikan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah. Salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp 16,7 triliun dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebanyak Rp 4,31 triliun. 

“Sekretariat terus mendorong ekonomi syariah. Salah satunya perluasan akses pembiayaan untuk UMKM,” kata Sri Mulyani dalam pidatonya di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada Jumat, 4 September kemarin seperti yang Tempo pantau melalui Youtube Wakil Presiden RI. 

Sri Mulyani yang juga Sekretaris KNEKS ini mengatakan pembangunan nasional mesti ditujukan untuk mencapai kemaslahatan masyarakat. Dia menyebut APBN berperan penting dalam pembangunan di sektor ekonomi syariah ini. 

“Perlu menjaga momentum perbaikan ini,” kata dia. 

Pada Jumat, kemarin, sebanyak 16 anggota KNEKS menggelar rapat pleno di Auditorium Sekretaris Wakil Presiden. Dalam sambutannya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan dalam lima tahun terakhir perkembangan ekonomi syariah di tingkat nasional dan internasional menunjukkan hasil positif. Dia menyebut kondisi ini akan mengukuhkan peran ekonomi syariah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. 

“Jadi kita bersama saja. Ada (ekonomi) konvensional, ada juga yang syariah. Dual economy system,” kata Ma’ruf.  

Ma’ruf mengatakan hasil itu merupakan buah dari kerja sama dari anggota KNEKS yang terdiri dari berbagai kementerian dan organisasi pelaku usaha. Dia berharap ekonomi syariah ke depan terus memperbesar kontribusi dalam pembangunan Indonesia. 

“Ke depan ekonomi syariah harus memperbesar kontribusinya dalam ekonomi nasional,” kata dia. 

Salah satu upayanya adalah membuka peluang investasi yang berkembang di daerah. Ma’ruf mengatakan potensi ekonomi syariah di daerah ini harus dimanfaatkan.

“Investasi baru yang berkembang di daerah harus bisa dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan ekonomi syariah,” kata dia. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus