Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Beras impor tiba di sejumlah pelabuhan sejak akhir Desember 2022.
Bulog akan melepas beras impor untuk operasi pasar di sejumlah daerah.
Selepas impor, Bulog harus menyerap beras dari petani hingga dua kali lipat.
SABAN hari Budi Waseso menanyakan posisi kapal pengangkut beras impor dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam kepada para bawahannya. Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) itu memakai cara yang ia terapkan dalam memantau jaringan pengedar narkotik dan obat terlarang saat menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional. “Setiap hari saya tanya kapan sampai, jadi tahu persis lokasinya,” katanya kepada Tempo, Jumat, 27 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memantau beras impor menjadi salah satu tugas Budi pada awal tahun ini. Sejak November 2022, pemerintah menugasi Perum Bulog mengimpor 500 ribu ton beras demi mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton. Sampai Desember 2022, Bulog baru bisa mengimpor 200 ribu ton dan sisanya harus datang pada bulan ini. Menurut Budi, sebenarnya sudah banyak kapal pembawa beras impor yang bersandar di sejumlah pelabuhan, tapi proses bongkar-muat tidak mudah akibat gangguan cuaca. “Kapal-kapal antre untuk bongkar, harus clear karena jika kena hujan bahaya," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beras impor pertama tiba pada 16 Desember 2022. Saat itu ada 10 ribu ton beras dari Vietnam yang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Empat hari kemudian, 5.000 ton beras impor dari negara yang sama tiba di pelabuhan tersebut. Selain di Tanjung Priok, ada 5.000 ton beras Vietnam yang tiba di Pelabuhan Merak, Banten; dan 4.000 ton dari Thailand di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Sepanjang Desember itu, Bulog mengedarkan 200 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand di beberapa wilayah. Di Aceh, beras didistribusikan melalui Pelabuhan Lhokseumawe dan Pelabuhan Malahayati masing-masing 5.000 ton. Adapun di Medan ada 25 ribu ton, Dumai 10 ribu ton, Palembang 5.000 ton, Lampung 10 ribu ton, Tanjung Priok 70 ribu ton, Tanjung Perak 50 ribu ton, dan Kupang 5.000 ton.
Pada pekan pertama Januari 2023, beras impor dari Pakistan juga mulai masuk, diikuti impor susulan dari Vietnam dan Thailand. Beras-beras tersebut, Budi menjelaskan, bisa ia peroleh lewat mekanisme yang tak biasa. Budi memanfaatkan jejaringnya agar bisa memenuhi tugas pemerintah. “Saya pakai pendekatan khusus, lewat mantan kepala kedutaan besar dan kepolisian setempat,” tuturnya Jika tak begitu, kata Budi, 500 ribu ton beras mustahil didapatkan dalam waktu singkat. “Akhirnya dikasih, walau tidak banyak, tapi bertahap.”
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal merinci pasokan beras impor yang masuk sejak Desember 2022 tapi baru dibongkar sebulan kemudian. Pada tahap pertama terdapat 53 ribu ton dari Vietnam, 120 ribu ton dari Thailand, serta 22 ribu ton dari Pakistan yang baru dibongkar pada awal Januari. “Di tahap kedua ada 165 ribu ton beras dari Thailand dan 135 ribu ton lagi dari Vietnam,” ucap Iqbal.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau pembongkaran beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 16 Desember 2022. ANTARA/Galih Pradipta
Pada tahap awal sebetulnya ada kiriman 5.000 ton beras dari Myanmar. Namun, saat beras itu tiba di pelabuhan, muncul kendala lantaran tidak ada izin masuk dari balai karantina. Budi menyayangkan hal itu lantaran tidak ada pengecualian untuk mempermudah masuknya barang dalam kondisi darurat pemenuhan kebutuhan pangan.
Bulog membeli beras tersebut Rp 8.800 per kilogram. Dalam operasi pasar, beras tersebut bakal dijual Rp 8.300 per kilogram. Beberapa beras impor yang sudah tiba itu, menurut Budi, sudah mulai disalurkan. Bahkan ada yang sudah dikemas dalam kemasan plastik 5 kilogram yang ditargetkan masuk ke pasar retail. Pengemasan ini adalah strategi agar distribusi beras murah itu lebih masif.
Menurut Budi, toko-toko retail modern langsung bersentuhan dengan konsumen. Dengan cara ini, dia menerangkan, Bulog bisa memangkas tangan mafia yang mengendalikan harga beras di pasar. “Beras kemasan dijual di toko retail sesuai dengan harga eceran tertinggi saja sudah untung, karena dari kami harganya murah,” ujarnya. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi Rp 9.450 per kilogram.
Budi memastikan sisa pasokan beras impor yang dipesan sejak Desember 2022 bakal datang semuanya pada akhir bulan ini. Kalaupun ada kendala, dia melanjutkan, mungkin beras itu sampai pada pertengahan Februari 2023, lebih cepat dari target Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang meminta impor beras berakhir paling lambat pada akhir Maret mendatang.
Dalam pernyataannya pada Kamis, 19 Januari lalu, Zulkifli mengatakan mendukung Bulog untuk menyelesaikan impor beras maksimal pada 16 Februari mendatang. Dia pun mendorong Bulog agar menyalurkan beras impor itu untuk operasi pasar. "Kami minta Bulog mengirim stok itu ke daerah-daerah," katanya. Pada pertengahan Februari sampai Maret mendatang, tugas Bulog sedikit berubah, yaitu menyerap beras dari petani pada masa panen raya.
Dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, panen raya diperkirakan mulai berlangsung pada akhir Februari. Setelah masa itu tiba, Badan Pangan Nasional menambah target penyerapan CBP oleh Bulog dua kali lipat tahun ini, dari 1,2 juta ton menjadi 2,4 juta ton.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan target ini dinaikkan demi menghindari impor beras pada akhir tahun. Menurut dia, Bulog tahun ini ditugasi menyerap beras petani lebih banyak. Tujuannya mengantisipasi kebutuhan yang mencapai 1,2 juta ton. "Jadi nanti di akhir tahun stok Bulog sudah 1 juta ton," tuturnya.
Bulog juga akan menjalankan kebijakan anyar menjual beras yang sudah empat bulan disimpan di gudang dengan harga di bawah harga pembelian. Selisih harga akan diganti oleh pemerintah. Selama ini Bulog harus melepas berasnya dengan harga yang sudah ditetapkan, apa pun kondisinya. Dengan cara ini, perputaran stok beras di gudang Bulog lebih cepat dan tidak ada lagi beras yang kualitasnya turun.
RIANI SANUSI PUTRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo