Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

4 Jenis Terapi Infus, Begini Efek Samping Sering Diinfus

Terapi infus berbeda tergantung teknik penyuntikannya pada tubuh. Waspadai efek samping penggunaan infus yang terlalu sering.

14 September 2022 | 14.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fungsi cairan infus berbeda-beda tergantung fungsinya. Pemberian cairan infus biasanya menggunakan suntikan jarum yang dialirkan ke tubuh pasien. Umumnya cairan intravena berfungsi untuk mengembalikan cairan normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari WebMD dosis yang diberikan berdasarkan pada usia, berat badan, kondisi medis, dan respons Anda terhadap pengobatan.

Ragam Terapi Infus

Melansir Verywellhealth.com jenis-jenis terapi infus adalah:

  1. Intravena (IV)

Terapi intravena adalah ketika obat atau cairan infus yang disuntikkan langsung ke dalam aliran darah. Terapi IV umumnya digunakan untuk :

  1. Mempertahankan cairan dalam tubuh setelah dehidrasi, diare, muntah, atau operasi
  2. Kondisi kronis, seperti kemoterapi atau imunoterapi untuk kanker
  3. Terapi antibiotik
  4. Pemberian anestesi sebelum operasi
  5. Transfusi darah
  6. Menyediakan nutrisi, seperti zat besi dan vitamin B

    2. Epidural

Epidural adalah jenis terapi infus yang dimasukkan di sekitar saraf tulang belakang di punggung bawah. Epidural memblokir sinyal rasa sakit agar tidak dikirim dari tulang belakang ke otak. Terapi infus epidural digunakan untuk:

  1. Analgesia (pereda nyeri)
  2. Anestesi (mati rasa)
  3. Steroid untuk nyeri, seperti nyeri punggung akut

Epidural dikenal sebagai cara untuk mencegah atau mematikan rasa sakit saat melahirkan. Selain itu dapat digunakan untuk mencegah rasa sakit selama dan setelah operasi. Epidural juga dapat membantu meredakan nyeri akut.

  1. Intramuskular

Terapi infus intramuskular adalah ketika obat dimasukkan ke dalam jaringan otot. Penggunaan terapi infus intramuskular meliputi :

  1. Terapi hormon, seperti suntikan testosteron atau estrogen untuk pengobatan kanker
  2. Antibiotik
  3. Vaksin 
  4. Antibodi (imunoglobulin) yaitu protein yang dibuat oleh sel untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan bakteri, virus, atau zat berbahaya lainnya 
    1. Subkutan

Terapi infus subkutan adalah ketika obat disuntikkan ke dalam lemak di bawah kulit. Tempat suntikan subkutan termasuk lengan atas, perut, paha atas, punggung bawah dan bokong. Terapi subkutan meliputi:

  1. Terapi insulin untuk penderita diabetes
  2. Opioid untuk menghilangkan rasa sakit
  3. Obat alergi seperti epinefrin
  4. Heparin obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah

Laman Inhealth menyebutkan kebanyakan pemasangan infus dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk dari waktu ke waktu. Akibatnya terdapat kerusakan pada pembuluh darah. Risiko lainnya mencakup pembuluh darah rusak, infeksi, radang urat darah dan emboli udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NOVITA ANDRIAN 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus