Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidur berlebihan merupakan kondisi saat seseorang tidur selama lebih dari 9 jam dalam satu hari. Tidur berlebihan dapat terjadi saat seseorang mencoba mengganti waktu tidur yang kurang, misalnya setelah begadang beberapa malam untuk menyelesaikan proyek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, tidur berlebihan juga bisa terjadi karena masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, depresi, kecemasan, obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes, nyeri kronis, atau hipotiroidisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Sleep Foundation, berikut empat jenis gangguan tidur yang dapat menyebabkan seseorang tidur berlebihan:
1. Sleep apnea
Sleep apnea menyebabkan seseorang berhenti bernapas untuk sementara selama tidur. Akibatnya, seseorang akan mendengkur dan tersedak di malam hari dan merasa mengantuk di siang hari. Untuk menebus tidur yang buruk akibat hal ini, beberapa orang tidur di siang hari dan mencoba tidur lebih lama di malam hari.
2. Narkolepsi
Ada tiga jenis narkolepsi, tetapi dalam hampir semua kasus seseorang mengalami kantuk di siang hari yang berlebihan dan dorongan kuat untuk tidur. Narkolepsi disebabkan oleh cedera pada hipotalamus. Akibatnya seseorang akan tidur lebih dari 10 jam setiap malam.
3. Hipersomnia Idiopatik
Gangguan tidur ini ditandai dengan kesulitan bangun tidur, kantuk yang berlebihan, dan ketidakmampuan untuk berhenti tidur di malam hari atau tidur di siang hari. Dengan gangguan ini, seseorang dapat tidur sebanyak 14 hingga 18 jam sehari.
4. Depresi dan kecemasan
Orang yang depresi dan gangguan kecemasan sering mengalami gangguan tidur atau gangguan kesehatan lainnya. Tidur berlebihan atau sulit tidur adalah efek dari depresi. Baik remaja maupun orang dewasa dengan gangguan ini kemungkinan besar mengalami kantuk yang berlebihan.
Dilansir dari Healthline, untuk mendiagnosis penyebab tidur berlebihan, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan tidur dan gaya hidup, obat-obatan, dan riwayat kesehatan. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan diminta untuk terlibat dalam studi tidur.
Jika tidur berlebihan tidak dapat dikaitkan dengan kondisi medis, dokter akan mengarahkan penderita untuk melakukan hal berikut:
- Nilai rasa kantuk pada skala mengantuk epworth
Seseorang diarahkan untuk menilai rasa kantuknya sendiri untuk membantu dokter memahami bagaimana tidur mempengaruhi kehidupan sehari-hari si penderita.
- Buat buku harian tidur
Seseorang akan diarahkan untuk mencatat kebiasaan tidur, seperti kapan tertidur, kapan bangun, dan seberapa sering bangun, sehingga dokter dapat mencari jumlah dan pola tidur.
- Menggunakan polisomnogram
Seseorang akan bermalam di pusat tidur dimana aktivitas otak, gerakan mata, gerakan kaki, detak jantung, dan beberapa lainnya akan diukur.
- Mengikuti beberapa tes latensi tidur
Tes ini biasanya dilakukan sehari setelah polisomnogram. Tes ini berguna untuk mengukur jumlah tidur di siang hari.
Pilihan Editor: Manfaat Kebiasaan Tidur 8 Jam Semalam