Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti panik ketika melihat begitu banyak rambut yang rontok saat menyisir. Bayangan kebotakan di depan mata bikin cemas sampai terlalu panik untuk mencari penyebabnya, padahal mencari akar permasalahan adalah kunci penting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas. Menurut Akademi Dermatologi Amerika, rambut ronotk 50-100 helai per hari itu normal. Akan tetapi, jika jumlahnya lebih banyak, Anda mungkin menalami alopecia, kata dermatolog Dr. Oma Agbai, yang juga diektur Multicultural Dermatology and Hair Loss Disorders di UC Davis, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Agbai, ada beberapa penyebab kerontokan rambut, termasuk keturunan, perubahan hormon, stres, kondisi medis, kurang gizi, dan radang kulit kepala. Alopecia androgenetik termasuk tipe kerontokan rambut yang paling umum. Kondisi biasa diawali rambut yang semakin tipis dan kemudian area kulit kepala semakin terlihat jelas.
"Tak semua orang yang mengalami rambut rontok akan menjadi botak tapi kebotakan bisa terjadi di kasus yang parah," katanya kepada USA Today.
Botak sering karena keturunan dan diaktivasi perubahan hormon. Jika kadar hormon dihidrotestosteron (DHT) naik maka tubuh akan merespons dengan mengkerutnya folikel rambut berkurangnya lama siklus pertumbuhan rambut, menurut Cleveland Clinic.
Beda pola kebotakan
Pola kebotakan pada laki-laki biasanya diawali dari puncak kepala atau ubun-ubun kemudian semakin melebar sampai kening. Pada perempuan, kebotakan juga diawali dari tengah kepala tapi biasanya tak sampai melebar hingga kening. Kasus yang banyak pada perempuan adalah alopecia traksi yang disebabkan faktor lingkungan, misalnya mengikat rambut terlalu ketat, kata Agbai.
Sementara alopecia areata adalah kondisi autoimun dengan ciri pitak di kepala. Alasan utama tipe kebotakan ini tak diketahui pasti tapi dipercaya karena sistem imun secara keliru menyerang folikel rambut dan menyebabkan kerontokan, ujar Agbai.
Ia juga mengatakan bisa saja orang mengalami dua jenis alopecia sekaligus. "Masing-masing tipe kerontokan rambut perlu diagnosis dan perawatan sendiri meski terjadi pada orang yang sama," tegas Agbai.
Ungkapkan kepada dokter gejala yang dialami. Dermatolog akan memberikan diagnosis yang layak dan memilihkan perawatan yang akan membantu mengembalikan kesehatan rambut dan kulit kepala.
Ia juga mengatakan bisa saja orang mengalami dua jenis alopecia sekaligus. "Masing-masing tipe kerontokan rambut perlu diagnosis dan perawatan sendiri meski terjadi pada orang yang sama," tegas Agbai.
Ungkapkan kepada dokter gejala yang dialami. Dermatolog akan memberikan diagnosis yang layak dan memilihkan perawatan yang akan membantu mengembalikan kesehatan rambut dan kulit kepala.
Pilihan Editor: Atasi Kebotakan dengan Transplantasi Rambut