Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan sebagian besar metode diet lainnya, pendekatan diet tinggi serat sebaiknya dilakukan secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi.
Selain itu, perlu dihindari melakukan diet tinggi serat secara berlebihan untuk menghindari efek samping seperti sakit perut, kram, dan diare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut penelitian dari American Heart Association, orang yang meningkatkan asupan serat tanpa mengurangi konsumsi makanan lain kehilangan berat badan sebanyak mereka yang menjalani diet rendah lemak. Ini menunjukkan bahwa konsumsi serat yang lebih tinggi dapat berkontribusi pada pemeliharaan berat badan yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi mereka yang tertarik mencoba diet tinggi serat, penting untuk memenuhi asupan serat sesuai dengan panduan. Wanita di bawah 50 tahun disarankan mengonsumsi setidaknya 25 gram serat per hari, sementara pria membutuhkan sekitar 38 gram setiap harinya.
Pemilihan makanan alami dengan sedikit olahan dapat meningkatkan kandungan serat. Penting juga untuk mengonsumsi buah dan sayuran dengan kulitnya, selama bisa dimakan dan sudah dicuci bersih.
Diet tinggi serat dikenal sebagai salah satu metode yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Serat, yang ditemukan pada makanan nabati seperti buah, sayur, dan biji-bijian, tidak dicerna dengan mudah oleh tubuh. Sebaliknya, serat membantu melancarkan sistem pencernaan tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.
Dua Jenis Serat buat Diet
Ada dua jenis serat yang baik untuk diet, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat tidak larut, ditemukan pada biji-bijian, sereal gandum, dan sayuran tertentu, membantu mencegah sembelit. Sementara itu, serat larut, yang terdapat dalam bubur gandum, kacang-kacangan, dan buah-buahan, membantu mengendalikan kadar gula darah dan menurunkan kolesterol.
Selain membantu penurunan berat badan, diet tinggi serat juga memberikan manfaat kesehatan lainnya. Serat dapat menjaga kesehatan usus dengan meningkatkan berat dan ukuran feses serta mengurangi risiko wasir dan penyakit usus besar. Konsumsi serat juga telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengendalikan kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Meski demikian, seperti metode diet lainnya, diet tinggi serat juga membutuhkan aturan. Berkonsultasilah dengan dokter dan patuhi pedoman diet tinggi serat untuk menghindari risiko kesehatan. Sebagai contoh, menu harian dengan konsumsi 37 gram serat termasuk sereal gandum, almond, buah-buahan, ikan, sayuran, dan popcorn dapat membantu mencapai kebutuhan serat harian.
HEALTHLINE | NCBI-NLM.NIH | RSUD TANGERANG KOTA
Pilihan editor: Pentingnya Olahraga dan Diet Rendah Karbohidrat untuk Kualitas Sel Telur