Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K), mengatakan vaksinasi bisa membantu mencegah serangan penyakit tangan, kaki, dan mulut HFMD, yang juga disebut flu Singapura, pada anak. Vaksin HFMD saat ini sudah tersedia di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk menekan risiko penularan flu Singapura pada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Efikasinya di atas 78 persen tapi berapa lama efektivitasnya itu memang masih perlu diteliti. Sama seperti vaksin COVID-19, sampai sekarang juga masih dalam penelitian," kata Edi dalam diskusi daring pada Senin, 28 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksin HFMD dapat diberikan kepada anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun agar memiliki kekebalan terhadap enterovirus, virus penyebab flu Singapura, termasuk EV71. Pemberian dua dosis vaksin HFMD dengan interval pemberian dosis pertama dan kedua satu bulan dapat membantu melindungi anak dari penularan virus.
Seperti pemberian vaksin yang lain, Edi mengatakan vaksinasi HFMD bisa saja menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi seperti demam ringan, nyeri badan, maupun mual pada anak. Di samping pemberian vaksin, ia mengatakan penularan HFMD pada anak dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS.
"Sanitasi ampuh untuk mencegah. Sanitasi diri sendiri dan lingkungan perlu diperbaiki, mulai dari tempat makan, minum. Jangan ada kontak, kalau memang ada yang kena dalam satu keluarga, sebaiknya diisolasi," sarannya.
Sumber penularan
Kementerian Kesehatan selama triwulan pertama 2024 mencatat 6.500 kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut pada anak. Untuk menekan risiko penularan penyakit tersebut, Kemenkes pada pada Mei 2024 mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus HFMD. Dalam surat edaran tersebut, kementerian menginstruksikan pemerintah daerah dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan mengantisipasi penularan flu Singapura.
Penyakit tangan, kaki, dan mulut antara lain ditandai demam, munculnya ruam pada kulit, serta benjolan kecil pada telapak kaki dan tangan, kehilangan nafsu makan, nyeri pada tenggorokan, serta lesi pada lidah, gusi, atau bagian dalam mulut lain. Penularan penyakit dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita.
Cairan hidung dan tenggorokan, ludah, cairan dari lepuhan, atau kotoran pasien bisa menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit ini bukan tergolong penyakit berat, dan bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari.
Pilihan Editor: Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh