Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah tidur yang dibutuhkan selama hidup bervariasi tergantung usia, tingkat aktivitas, kesehatan, dan kebiasaan gaya hidup. Meskipun kebutuhan tidur berbeda, para ahli umumnya merekomendasikan tidur antara 7-9 jam setiap malam untuk orang dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi seseorang yang mengalami hipersomnia atau tidur berlebihan bukan hanya kebiasaan, melainkan gangguan medis. Hal ini dapat menyebabkan kantuk ekstrem sepanjang hari dan tidur dalam durasi yang sangat panjang di malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa kondisi kesehatan yang sering berkaitan dengan tidur berlebihan yaitu obesitas, penyakit jantung, diabetes, sindrom kaki gelisah, bruxism, nyeri kronis, gangguan tidur (seperti sleep apnea, insomnia, atau narkolepsi), hipotiroidisme, depresi, atau kecemasan.
Dikutip dari Sleep Foundation, tidur berlebihan adalah saat seseorang tidur lebih dari sembilan jam dalam 24 jam. Dokter dapat menyebutnya sebagai jumlah tidur berlebihan (EQS) jika hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika kantuk tidak dapat dijelaskan, disebut hipersomnia idiopatik.
Rata-rata orang dewasa membutuhkan sedikitnya 7 jam tidur setiap malam. Tidur yang cukup meningkatkan kesehatan dan kewaspadaan mental. Terlalu sedikit tidur dapat membuat lamban dan tidak fokus, sementara tidur berlebihan juga bisa mempengaruhi kesehatan.
Tidur berlebihan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan dapat memiliki efek negatif, sama seperti kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih lama dapat menyebabkan peradangan di tubuh memburuk dan mengurangi fungsi kekebalan.
Dilansir dari Everyday Health, durasi tidur pendek dan panjang juga berkaitan dengan sejumlah masalah kesehatan dan penyakit kronis seperti:
- Peningkatan kelelahan dan energi rendah
- Penurunan fungsi kekebalan tubuh
- Perubahan dalam respon stres
- Peningkatan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan obesitas
- Peningkatan risiko kematian.
Pilihan Editor: Segudang Manfaat di Dalam Tidur yang Berkualitas