Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ini Efek Buruk Tidur Berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih lama dapat menyebabkan peradangan di tubuh memburuk dan mengurangi fungsi kekebalan.

26 Desember 2023 | 05.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah tidur yang dibutuhkan selama hidup bervariasi tergantung usia, tingkat aktivitas, kesehatan, dan kebiasaan gaya hidup. Meskipun kebutuhan tidur berbeda, para ahli umumnya merekomendasikan tidur antara 7-9 jam setiap malam untuk orang dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi seseorang yang mengalami hipersomnia atau tidur berlebihan bukan hanya kebiasaan, melainkan gangguan medis. Hal ini dapat menyebabkan kantuk ekstrem sepanjang hari dan tidur dalam durasi yang sangat panjang di malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa kondisi kesehatan yang sering berkaitan dengan tidur berlebihan yaitu obesitas, penyakit jantung, diabetes, sindrom kaki gelisah, bruxism, nyeri kronis, gangguan tidur (seperti sleep apnea, insomnia, atau narkolepsi), hipotiroidisme, depresi, atau kecemasan. 

Dikutip dari Sleep Foundation, tidur berlebihan adalah saat seseorang tidur lebih dari sembilan jam dalam 24 jam. Dokter dapat menyebutnya sebagai jumlah tidur berlebihan (EQS) jika hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika kantuk tidak dapat dijelaskan, disebut hipersomnia idiopatik.

Rata-rata orang dewasa membutuhkan sedikitnya 7 jam tidur setiap malam. Tidur yang cukup meningkatkan kesehatan dan kewaspadaan mental. Terlalu sedikit tidur dapat membuat lamban dan tidak fokus, sementara tidur berlebihan juga bisa mempengaruhi kesehatan.

Tidur berlebihan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan dapat memiliki efek negatif, sama seperti kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih lama dapat menyebabkan peradangan di tubuh memburuk dan mengurangi fungsi kekebalan.

Dilansir dari Everyday Health, durasi tidur pendek dan panjang juga berkaitan dengan sejumlah masalah kesehatan dan penyakit kronis seperti:

- Peningkatan kelelahan dan energi rendah
- Penurunan fungsi kekebalan tubuh
- Perubahan dalam respon stres
- Peningkatan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan obesitas
- Peningkatan risiko kematian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus