Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas kemarau sering kali membawa tantangan bagi kesehatan kulit kita yakni antara lain kulit gatal. Kenaikan suhu dan kekurangan kelembapan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk rasa gatal yang mengganggu.
Berikut ini adalah beberapa jenis gatal yang umum terjadi akibat cuaca panas kemarau dan tips untuk mengatasinya:
1. Gatal Akibat Kulit Kering
Salah satu dampak paling umum dari cuaca panas dan kekurangan kelembapan adalah kulit kering. Ketika udara sangat kering, kulit kehilangan kelembapannya secara cepat, menyebabkan kulit menjadi kering, kasar, dan gatal. Kulit kering biasanya terasa gatal di area yang sering terkena paparan langsung dari matahari atau angin panas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tips Mengatasi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Gunakan pelembap secara rutin, terutama setelah mandi atau mencuci tangan.
- Pilih pelembap yang mengandung bahan seperti gliserin atau ceramide yang membantu mengunci kelembapan.
- Hindari mandi dengan air panas yang bisa membuat kulit semakin kering.
2. Gatal Akibat Ruam Panas
Ruam panas atau "heat rash" adalah kondisi kulit yang terjadi ketika keringat terperangkap di bawah lapisan kulit dan menyebabkan iritasi. Gejala utamanya adalah bintik-bintik merah kecil yang terasa gatal dan sering kali muncul di area yang tertutup pakaian atau tidak mendapatkan ventilasi yang baik.
Tips Mengatasi:
- Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan menyerap keringat, seperti katun.
- Hindari beraktivitas di luar ruangan pada puncak panas matahari.
- Gunakan krim atau salep anti-gatal yang mengandung kalamin atau hidrokortison untuk meredakan gatal.
3. Gatal Akibat Jerawat Panas
Jerawat panas atau acne mechanica adalah jerawat yang muncul akibat gesekan atau tekanan pada kulit yang panas dan berkeringat. Biasanya, jerawat ini muncul di area yang tertutup oleh helm, sabuk, atau pakaian ketat.
Tips Mengatasi:
- Pilih produk pembersih wajah yang lembut dan tidak menyumbat pori-pori.
- Hindari memakai pakaian ketat dan berbahan sintetis yang tidak bisa menyerap keringat dengan baik.
- Bersihkan kulit secara teratur untuk menghindari penumpukan keringat dan minyak.
4. Gatal Akibat Infeksi Jamur
Cuaca panas dan lembap bisa menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur, terutama di area tubuh yang sering tertutup dan berkeringat seperti lipatan kulit, area genital, dan kaki. Infeksi jamur seperti tinea corporis atau athlete’s foot sering kali disertai dengan rasa gatal, kemerahan, dan terkadang bintik-bintik bersisik.
Tips Mengatasi:
- Jaga area tubuh tetap kering dan bersih.
- Gunakan bedak anti-jamur atau krim yang direkomendasikan oleh dokter.
- Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk atau sepatu dengan orang lain.
5. Gatal Akibat Alergi Cuaca
Kadang-kadang, cuaca panas dan perubahan suhu bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Alergi ini bisa menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan bahkan bengkak di area tertentu.
Tips Mengatasi:
- Identifikasi dan hindari pemicu alergi jika memungkinkan.
- Gunakan antihistamin atau krim anti-alergi yang sesuai.
- Jika gatal disertai dengan gejala lain yang serius, segera konsultasikan dengan dokter.
Mengatasi gatal akibat cuaca panas kemarau memerlukan perhatian terhadap kesehatan kulit dan kebiasaan sehari-hari. Dengan menjaga kelembapan kulit, memilih pakaian yang tepat, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, Anda dapat mengurangi risiko dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh cuaca panas. Jika masalah kulit gatal Anda berlanjut atau memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
HEALTHDIRECT | MEDICAL NEWS TODAY
Pilihan editor: Rasa Gatal Berulang Jangan Digaruk, Ini Cara Mengatasinya Agar Tidak Makin Parah
