Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka resmi membuka Solo Safari untuk masyarakat umum, mulai Jumat, 27 Januari 2023. Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sebanyak tiga kali.
Atraksi Gibran dengan Elang Bondol
Gibran pun sempat melakukan atraksi bersama elang bondol. Dengan mengenakan sarung tangan di sebelah kiri, elang bondol hinggap. Namun, sebelum hinggap di tangan kiri Gibran, elang bondol yang merupakan satwa maskot DKI Jakarta itu sempat hinggap di pohon tiga kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan wajah barunya, kebun binatang yang semula bernama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Jurug Solo Zoo itu kini telah memiliki koleksi sebanyak 87 spesies satwa, dengan jumlah total sebanyak 347 satwa. "Saat ini ada 87 spesies satwa. Ke depan nanti ditambahin ya," ujar Gibran kepada awak media usai pembukaan Solo Safari, Jumat, 27 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa koleksi satwa itu merupakan spesies satwa endemik dan beberapa lainnya satwa yang terancam punah. Di antara koleksi satwa yang saat ini menempati Solo Safari yaitu komodo, walabi, binturung, anoa, musang pandan, nilgai, tapir, dan masih banyak yang lainnya.
Tidak sekadar bisa melihat, pengunjung Solo Safari juga dapat berinteraksi lebih dekat dengan berbagai jenis satwa di sana. Ada pula pertunjukan satwa yang dapat disaksikan pengunjung dengan jadwal pertunjukan sehari dua kali.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat meninjau Solo Safari usai dibuka secara resmi pada Jumat, 27 Januari 2023. TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE
Solo Safari Destinasi Wisata Baru di Kota Solo
Giban mengatakan dengan dibukanya Solo Safari itu, Kota Solo telah menambah satu destinasi wisata baru. Untuk target pengunjung, diharapkan bisa mencapai 2.000 orang setiap harinya. "Harapannya tidak hanya warga dari Solo, tapi juga sekitar Solo, luar kota, luar provinsi, bisa berkunjung ke Kota Solo," ucap Gibran.
Gibran menjelaskan, dalam pembangunan Solo Safari fase kedua akan menambah exhibition, food court, dan restoran. Dia menargetkan ada 2.000 pengunjung Solo Safari per hari.
"Ada beberapa pekerjaan yang harus kita kejar (di fase kedua), seperti kafe dan lain-lain. Kita kejar di minggu-minggu ini, minggu-minggu depan lah ya," kata Gibran.
Ditanya apakah harga tiket masuk (HTM) nantinya akan naik setelah revitalisasi fase kedua selesai, Gibran memastikan itu tidak akan terjadi. "Ndak, ndak, ndak (HTM tidak naik), tenang aja," tuturnya.
Pembangunan Solo Safari akan Selesai 6 Bulan Lagi
Ketua Yayasan Konservasi Margasatwa Indonesia (YKMI) Agus Santoso mengatakan proses pembangunan Solo Safari seperti Bandung Bondowoso. Revitalisaai TSTJ itu ditargetkan berlangsung dalam setahun, namun pembangunannya bisa selesai dalam waktu 6 bulan.
"Masih setengah bagian lagi dan butuh pembiayaan lagi. Tahap kedua belum tersentuh, tapi kalau kita kerjakan hingga akhir tahun ini, Solo Safari akan lebih indah," kata Agus.
Solo Safari sendiri memiliki lahan seluas 13,9 hektare. Kebun binatang itu juga dilengkapi dengan restoran dan food court, wahana bermain anak, panggung atraksi atau pertunjukkan, termasuk pertunjukan satwa.
"Solo Safari juga bukan hanya kebun binatang biasa, tapi menjadi lembaga konservasi untuk melestarikan satwa yang punah seperti orang utan, tapir dan anoa," ujarnya. Solo Safari juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
SEPTHIA RYANTHIE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.