Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Tetap Sehat Saat Lebaran, Ganti Menu Santan Bisa Jadi Pilihan

Waspada makan santan berlebih dari hidangan khas lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal ati. Coba ganti menu sehat Anda dengan ini.

13 Mei 2021 | 14.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selain pengendalian diri, pemilihan bahan makanan dan cara memasak yang baik juga dapat mempengaruhi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Hidangan khas Lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal ati pada dasarnya menggunakan santan kental sebagai salah satu bahan utamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai alternatif, penggunaan santan yang banyak dan kental dapat digantikan dengan susu skim, susu rendah lemak, susu kedelai, bahkan kemiri. Susu skim atau susu rendah lemak, serta susu kedelai dapat menggantikan gurihnya santan yang tentunya dengan rasa yang tidak kalah enaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi tetap harus diingat jumlah penggunaannya dan cara memasaknya. Susu skim dan susu kedelai memiliki protein yang lebih tinggi daripada santan sehingga jika dimasak terlalu lama dan terlalu sering dipanaskan protein yang terkandung di dalamnya akan rusak akibat panas.

"Oleh karena itu baiknya susu skim atau rendah lemak dan susu kedelai bisa dimasukkan terakhir setelah masakan hampir matang. Trik lainnya adalah dengan menggunakan jenis daging yang rendah lemak atau ayam tanpa kulit," ujar Christina.

Selain santan, hidangan lebaran lain yang harus diperhatikan juga adalah banyaknya porsi ketupat atau lontong yang dikonsumsi. Di beberapa daerah di Indonesia ketupat direbus selama 2 hingga 4 jam dengan santan untuk memberikan rasa gurih yang khas dan teksturnya padat, sedangkan lontong biasanya dikukus dengan waktu yang lebih singkat sehingga teksturnya lebih lunak daripada ketupat.

Walaupun berbahan dasar sama yakni beras, tetapi terdapat perbedaan nilai gizinya. 1 buah ketupat biasanya memiliki berat 103gr dan berat 1 buah lontong biasanya 90gr Berdasarkan nilai gizinya 100gr ketupat mengandung energi 160 kilokalori, 2.42 gram lemak, protein 3.217 gram, dan 30.36 gram karbohidrat.

Untuk 100gr lontong mengandung energi 144 kilokalori, 0.23gr lemak, 2.76gr protein, dan 31.76gr karbohidrat. Sedangkan 100gr nasi memiliki nilai gizi 175 kilokalori, 4gr protein dan 40gr karbohidrat. Kemudian pilihan mana yang lebih sehat dan lebih baik untuk dikonsumsi akan dikembalikan lagi kepada porsi dan teman makannya.

Hidangan lebaran jelas kurang lengkap tanpa adanya opor ayam, rendang, sambal goreng hati kentang. Rata-rata hidangan lebaran yang seperti ini mengandung lemak tinggi dan rendah serat.

Dengan pemilihan jenis bahan makanan yang lebih ramah kesehatan tentunya akan sangat membantu tubuh untuk menjadi lebih sehat. Setelah sebulan berpuasa dan mendapatkan manfaat seperti mendapatkan berat badan ideal tentunya kita tidak ingin berat badan yang sudah ideal bisa kembali melonjak naik hanya dengan makan makanan yang tinggi lemak dan rendah serat.

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan, serat banyak terkandung di sayur dan buah, batasi gula dan lemak.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus