Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Cerita Pulihnya Maya Bay di Thailand yang Sempat Ditutup Akibat Overtourism

Pembukaan Maya Bay itu bisa jadi sudah dinantikan banyak orang yang ingin kembali merasakan hangatnya pantai dan menikmati pemandangan Laut Andaman.

7 Januari 2022 | 08.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu lokasi wisata populer di Thailand, Maya Bay, kembali menerima turis setelah tutup selama 4 tahun. Pembukaan hostpot wisata yang terkenal berkat film The Beach tahun 2000 oleh Leonardo DiCaprio itu dilakukan bertepatan dengan momentum Tahun Baru 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Krabu Phutthiphong Sirimat memimpin seremonial pembukaan Maya Bay pada 1 Januari 2022. "Maya Bay dibuka kembali untuk turis pada 1 Januari 2022 sebagai hadiah tahun bagi semua orang sesuai dengan kebijakan pemerintah," kata dia dikutip dari The Phuket News.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembukaan Maya Bay itu bisa jadi sudah dinantikan banyak orang yang ingin kembali merasakan hangatnya pantai dan menikmati pemandangan indah Laut Andaman. Tempat itu sebelumnya ditutup selama 4 tahun akibat overtourism.

Pada 2018, hampir 6.000 orang setiap hari berbondong-bondong untuk melihat perairan pirus dan pasir putih cerah di Maya Bay. Mayoritas wisatawan melakukan perjalanan dari pulau tetangga Koh Phi Phi dan Phuket, dengan sebagian besar menggunakan speedboat yang disewa oleh operator tur lokal.

Hal itu telah terbukti menjadi masalah besar bagi pulau itu. Jangkar perahu dan tabir surya diperkirakan telah menghancurkan hingga 50 persen karang di perairan sekitarnya.

Selain merusak karang, kedatangan wisatawan meninggalkan banyak sampah plastik dan merusak flora dan fauna lokal. Protes dari masyarakat setempat pun memuncak hingga akhirnya Maya Bay ditutup sementara.

Penutupan itu awalnya ditetapkan untuk sementara. Namun kerusakan ekosistem ya g ternyata cukup parah membuat pejabat setempat menyadari bahwa teluk itu membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Penutupan itu kemudian diperpanjang menjadi 4 tahun.

"Maya Bay terus mendapat minat dari wisatawan di seluruh dunia. Tapi ini juga menyebabkan (kawasan alam) memburuk, terutama karang," kata Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Varawut Silpa-Archa.

Jeda waktu itu juga memberi Thailand waktu untuk memutuskan aturan dan protokol baru, termasuk batasan ketat tentang berapa banyak orang yang dapat mengunjungi teluk itu pada satu waktu. Setelah dibuka kembali, mulai sekarang hanya delapan speed boat yang diizinkan berlabuh di sini pada waktu tertentu.

Ada juga batasan untuk turis, yaitu 300 orang dalam satu waktu. Setiap kunjungan dibatasi satu jam dan harus antara jam 10 pagi dan 4 sore waktu setempat. Saat ini, snorkeling dan berenang juga dilarang serta perahu tidak dapat memasuki teluk itu sendiri.

Langkah tersebut diharapkan akan memungkinkan karang yang baru ditanam dan yang sudah ada untuk terus tumbuh dan pulih. Sebagai gantinya, pengunjung akan diturunkan di dermaga terdekat dan berjalan sendiri ke pantai melalui jalan lebar baru yang dimaksudkan untuk melindungi tanaman dan pasir di daerah tersebut. "Setelah mematikan Maya Bay untuk menghidupkan dan memulihkannya, hingga saat ini kondisinya kembali baik," kata Menteri Varawut Silpa-Archa.

THE PHUKET NEWS | EURONEWS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus